Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:11 WIB | Jumat, 23 Agustus 2013

Profile Mahmoud Ezzat, Petinggi Baru Ikhwanul Muslimin

Dr. Mahmoud Ezzat atau Me. X, pemimpin tertinggi sementara Ikhwanul Muslimin. (Foto: istimewa)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Saat tersebar berita pada hari Selasa (20/8) bahwa pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, ditangkap aparat keamanan, media juga mulai menyebutkan pimpinan senior organisasi itu, Dr Mahmoud Ezzat sebagai pejabat sementara pemimpin tertinggi organisasi Islam tersebut.

Namun ketika itu belum ada konfirmasi dari pihak Ikhwanul Muslimin. Hari Jumat (23/8) ini berbagai media menyebutkan dia menggantikan Badie. Buntut dari kerusuhan ketika aksi pendukung Mohammed Morsi, presiden terguling, dibubarkan oleh polisi, banyak pimpinan Ikhwanul Muslimin ditangkap, termasuk Badie, Khairat al-Shatir, dan Morsi sendiri.

Laporan tentang penunjukan Ezzat sebagai pemimpin sementara organisasi ini memang  tidak segera dikonfirmasi oleh Ikhwanul Muslimin. Ezzat sendiri disebut lebih banyak agak tertutup.

Berita di alarabiya.net menyebutkan bahwa Ezzat juga dikenal sebagai Mr. X. Mengutip sebuah situs disebutkan bahwa semasa kepemimpinan Badie, Ezzat adalah pemimpin Ikhwanul Muslimin yang sebenarnya. Badie disebut tidak lebih dari sebuah front yang taat pada pemimpin Mr.X

Ezzat juga disebutkan menjalankan kepemimpinannya secara tertutup di Sinai dan Kairo, serta dari Gaza Beach Hotel yang berada di bawah perlindungan penguasa Hamas di Palestina.

Sebutan lain bagi Ezzat adalah "wakil biru," "persaudaraan serigala" (Fox Ikhwan) atau "buku nyata." Baru-baru ini situs dostorasly di Mesir menggambarkan dia sebagai dalang dugaan kekerasan Ikhwanul  Muslimin terhadap pasukan keamanan.

Berikut ini beberapa informasi tentang Dr. Mahmaoud Ezzat yang juga disebut sebagai “Persaudaraan Serigala” atau “Fox Ikhwan”

Seorang Dokter

Ezzat lahir pada tanggal 13 Agustus tahun 1944. Dia satu dari lima bersaudara, dan sebelumnya menduduki jabatan Wakil Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin. Dia menikah dengan adik dari mantan Pemimpin Tertinggi organisasi itu, Mahdi Akef.

Ezzat meraih gelar doktor di bidang kedokteran dari Universitas Zagazig (1985), gelar master di bidang kedokteran (1980), spesialis dalam kedokteran (1975), diploma dari Institut Studi Islam (1998).

Saat ini dia adalah seorang profesor di Fultas Kedokteran Universitas Zagazig. Dia juga menjabat Wakil Presiden Asosiasi Dokter Islam.

Beberapa Kasus

Setelah mengenal Ikhwanul Muslimin dan dekat dengan anggota organisasi ini, Ezzat bergabung dengan kelompok  ini pada tahun 1962. Dia terpilih sebagai anggota Kantor Bimbingan pada tahun 1981, dan menjadi anggota tetap sejak tahun 1995.

Di bawah pemerintahan dan aturan Presiden Gamal Abdel Nasser, dia dipenjara bersama dengan Mursyid Muhammad Badie pada kurun 1965-1974, dan dibebaskan pada masa pemerintahan Presiden Anwar sadat.

Bersama Khairat al-Shater dan Hassan Malek, Ezzat ditahan karena diduga terlibat dalam  kasus Salsabil pada kurun 1992-1993.

Salsabil adalah salah satu perusahaan perangkat lunak pertama Mesir yang menandatangani kerja sama dengan militer Mesir. Pada tahun 1992, semasa rezim  Hosni Mubarak perusahaan itu ditutup dan lebih dari 200 pekerja diberhentikan. Pimpinan perusahaan dipenjara selama satu tahun tanpa tuduhan.

Pada tahun 1995, Ezzat dipenjarakan selama menjadi pemimpin sebuah organisasi ilegal. Dia dipenjara lagi pada bulan Januari 2008, kali ini karena terlibat dalam demonstrasi di Kairo terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

Di media, Ezzat telah dipersonifikasikan sebagai "iron man"  Ikhwan yang menggambarkan  reputasinya dalam kepemimpinan yang top-down dalam pengambilan keputusan.

Ia dianggap dekat dengan Wakil Tertinggi pimpinan Ikhwanul Muslimin, Shater, dan merupakan tokoh kunci dalam mengkoordinasikan keputusan dan kebijakan antara Kantor Pusat Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan. (onislam.net / alarabiya.net)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home