4 Lembaga Gereja Dunia Bahas Arsitektur Ekonomi dan Keuangan Dunia
BOSSEY, SATUHARAPAN.COM –Perbedaan dalam struktur ekonomi dan keuangan secara global telah mengakibatkan dampak negatif pada masyarakat. Akibatnya, "Sektor keuangan telah meruntuhkan perekonomian dunia," kata Dr. Barry Herman , seorang ekonom dari Amerika Serikat.
Dia menjelaskan bahwa jasa keuangan penting untuk fungsi ekonomi dunia, dan harus beroperasi dengan risiko lebih kecil dengan mewujudkan etika dalam sistemnya.
Herman mengatakan dalam Panel Ekumenis tentang Arsitektur Baru Ekonomi dan Keuangan Internasional (New International Financial and Economic Architecture) yang diselenggarakan dua hari (15-17/1) di Bossey, Swiss.
Panel menyimpulkan juga tentang mengembangkan strategi advokasi bagi gereja-gereja untuk memastikan keadilan ekonomi dan kesejahteraan ekologi bagi masyarakat yang mereka layani.
Panel itu terdiri dari para ahli ekonomi dan teolog yang bertemu di Ecumenical Institute di Bossey. Panel mengidentifikasi perbedaan dalam struktur ekonomi dan keuangan global yang menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat, dan mendesak gereja-gereja untuk mempengaruhi negara-negara dan lembaga keuangan dalam mewujudkan etika dalam sistemnya.
Ecumenical Panel tentang New International Financial and Economic Architecture didirikan tahun lalu oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC), Persekutuan Gereja-gereja Reformed Dunia (WCRC), Lutheran World Federation (LWF) dan Dewan Misi Dunia (CWM) sebagai tindak lanjut konferensi Sao Paulo tentang Arsitektur Keuangan dan Ekonomi yang diselenggarakan oleh empat organisasi ekumenis ini pada tahun 2012.
Pada pertemuan tersebut, panel membahas berbagai masalah keuangan publik dan utang, regulasi sektor keuangan dan tata kelola ekonomi global.
"Pekerjaan panel ini bertujuan untuk membantu gereja-gereja untuk melaksanakan pernyataan Sao Paulo," kata Dr. Rogate Mshana, pelaksana program WCC untuk masalah Kemiskinan, Kekayaan dan Ekologi.
Para pendukung pernyataan itu menyebutkan perlunya kebijakan dan perubahan struktural yang memastikan inklusi sosial, keadilan jender dan peduli lingkungan, yang sekaligus mempromosikan sebuah "ekonomi kehidupan."
Barry Herman mengatakan, dalam situasi di mana eksploitasi keuangan bersifat universal, gereja-gereja bisa menjadi suara penting dalam memobilisasi opini publik dan tekanan pada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah menghindari efek negatif pada kesejahteraan masyarakat dan komunitas.
Panel juga menyelesaikan laporan rinci pengembangan strategi yang tepat bagi gereja-gereja, dan rekomendasi bagaimana menerapkan pernyataan Sao Paulo untuk memperkuat pekerjaan mereka dan gerakan rakyat untuk keadilan ekonomi .
Omega Bula, seorang panelis dari Zambia menyebutkan laporan panel berakar kuat dalam teologi Kristen mempromosikan ekonomi kehidupan. Prinsip-prinsip Kristen ini memandu pekerjaan kami terutama di bidang keuangan publik, di mana beberapa praktik perlu diubah untuk mencapai sistem ekonomi global.
Dr Olav Fykse Tveit, Sekretaris Jenderal WCC, Dr Setri Nyomi, Sekjen WCRC, Martin Junge, Sekjen LWF, dan Collin I. Cowan,Sekjen CWM, menghadiri pertemuan tersebut dan mengekspresikan apresiasi atas kerja yang dilakukan oleh panel. (oikoumene.org)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...