“Agama Tak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Sehari-hari”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Guru Besar Ilmu Filsafat Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hadayatullah Azyumardi Azra mengatakan sulit untuk menghindari agama terlibat dalam proses kehidupan sehari-hari. Karena agama merupakan salah satu sumber pembentuk pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya kira sulit menghindari agama terlibat dalam kehidupan sehari-hari, sulit itu mengelakkannya. Karena agama adalah salah satu sumber pembentuk pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Azyumardi dalam Seminar Terbuka Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia bertema Agama dalam Ruang Publik: Ancamankah bagi Negara Hukum?, di Kampus UKI Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/6).
Terkait apakah keterlibatan agama tersebut merupakan sebuah ancaman, menurut di tidak. Menurut dia, agama hanya akan menjadi ancaman ketika bertemu proses politik dan kekuasaan, sehingga muncul potensi terjadinya konflik.
“Apakah keterlibatan itu ancaman? Tidak. Tapi bila bertemu proses politik yang jelas dengan kekuasaan itu bisa menjadi potensi konflik,” ujar Azyumardi.
Dia melanjutkan, Indonesia beruntung memiliki organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang tidak memiliki orientasi politik, sehingga bisa menjadi penyeimbang dalam memainkan peran agama dalam kehidupan sehari-sehari. “Islam di Indonesia yang berpolitik hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sementara NU dan Muhammadiyah berperan sebagai Islamic base saja,” kata Azyumardi.
Editor : Bayu Probo
Ikuti berita kami di Facebook
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...