Al Qaeda Menculik Pastor Yesuit Italia
SATUHARAPAN.COM – Dalam sebuah misa di Roma Vatikan dengan para Yesuit pada hari Rabu (31/7), Paus Fransiskus menyuarakan keprihatinannya atas nasib Pastor Paolo Dall'Oglio yang diculik di Suriah. Nasib Pastor Paolo Dall'Oglio dikaitkan Paus Fransiskus dengan Yesuit lain yang mau turut menderita dalam kenistaan, penghinaan, dan kemiskinan untuk misi mereka. Demikian dilansir dari situs Reuters dan Religion News.
Baik Kementerian Luar Negeri Italia dan Vatikan pada hari Rabu tidak bisa mengkonfirmasi Pastor Paolo Dall'Oglio yang telah diculik. Mereka mengatakan bahwa situasi tidak jelas dan belum ada petunjuk yang berkembang pasti.
Anggota Dawlat al Iraq al Islamiyyah (Negara Islam Irak), kelompok militan Islam yang memiliki hubungan dengan al Qaeda di timur kota Raqqa, dilaporkan menculik Pastor Paolo Dall'Oglio pada Senin (29/7). Pastor Paolo Dall'Oglio diculik ketika sedang berjalan di kota itu, kata sumber-sumber di Raqqa.
Pastor Paolo Dall'Oglio bisa jadi pergi ke jaringan militan untuk mencoba membebaskan satu atau lebih sandera yang diculik, menurut teman dekat dan rekan kerjanya di Roma.
Seorang temannya yang minta dikutip namanya pertama sebagai Riccardo karena dia warga negara Suriah dan memiliki kerabat dan teman-teman di Suriah, mengatakan dia menerima email terakhirnya dari Dall'Oglio pada tanggal 26 Juli.
“Besok, yang dalam dua jam, aku akan berangkat dari sini dan memasuki Suriah untuk mediasi yang sulit ... doakan saya,” tulis pastor dari Gaziantep, Turki.
Duta Besar Vatikan untuk Suriah, Uskup Agung Mario Zenari, mengatakan kepada kantor berita Asia News bahwa dirinya terkejut dengan laporan penculikan. “Dia dikenal baik di sana dan cukup dihormati di daerah pemberontak,” kata Uskup Agung Mario Zenari.
Dia telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak Suriah beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
Dia diusir dari Suriah pada tahun 2012 oleh pemerintah Bashar al Assad atas dukungannya kepada kelompok pemberontak. Pastor Paolo Dall'Oglio juga membantu korban tindak kekerasan militer Bashar al Assad dari sebuah biara di utara pegunungan Anti Libanon Damaskus.
Kisah Pastor Paolo Dall'Oglio menyoroti situasi sulit minoritas Kristen Suriah. Kristen Suriah terjebak dalam konflik selama tiga tahun antara pemberontakan yang dipimpin kelompok Sunni melawan rezim Bashar al Assad, anggota dari minoritas Alawit yang berhubungan dengan Islam Syi’ah.
Beberapa orang Kristen meskipun awalnya mendukung pemberontakan tetapi semakin sering menjadi sasaran kelompok Islam dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini diakibatkan perang yang meningkat dan konflik menjadi lebih terpolarisasi sepanjang garis sektarian dan agama.
Kebanyakan pemimpin Kristen Suriah mengambil sikap lebih hati-hati dan menyuarakan dukungan bagi rezim Assad. Pastor Paolo Dall'Oglio menonjol dalam perannya sebagai pendukung vokal pemberontakan.
Pastor Paolo Dall'Oglio, 58 tahun, tinggal selama tiga dasawarsa di Suriah. Di Suriah, dia mendirikan komunitas ekumenis di situs biara Kristen Perdana Mar Musa. Pastor Paolo Dall'Oglio terlibat dalam dialog antar agama dengan Muslim dan menjalin hubungan dekat dengan penduduk lokal.
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...