Algojo Yang Memancung Wartawan Foley Dikenal sebagai "The Beatles"
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) asal Inggris yang memancung wartawan asal Amerika Serikat, James Foley, diidentifikasi sebagai warga London bernama John, seperti dilaporkan Then Guardian, hari Rabu (20/8). Dia dikenal sebagai anggota "The Beatles" di kalangan jihadis.
Eksekusi pemancungan wartawanyang mengerikan itu direkam dalam sebuah video yang dirilis pada Selasa (19/8). Kasus ini telah mengundang kecaman secara internasional.
Seorang mantan sandera yang pernah dijaga oleh "John" menduga bahwa algojo terhadap Foley adalah salah satu dari tiga militan Inggris yang konon bertanggung jawab untuk menjaga sandera asing di kota Raqqa di Suriah bagian utara. Kawasan itu adalah benteng bagi militan NIIS (Islamic State of Iraq and Syria /ISIS).
Menurut surat kabar tersebut, "John" disinyalir menjadi negosiator utama pada awal tahun ini dalam mediasi yang menyebabkandilepaskannya 11 sandera asing yang kemudian diserahkan kepada otoritas Turki, dan dikirim ke negara masing-masing, kata surat kabar itu.
"The Beatles"
Sementara "John" digambarkan oleh surat kabar The Telegraph sebagai seorang yang cerdas dan terdidik yang "sangat berkomitmen" untuk ISIS yang sebelumnya dikenal sebagai ISIL (Islamic State of Iraq and Levant).
Sebuah sumber kepada surat kabar itu mengatakan bahwa "John" dan penjaga sandera lainnya telah diberi nama sebagai "The Beatles," mengacu pada kelompok band pop Inggris yang populer.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang menghentikan liburannya setelah video pemancungan itu dirilis. Dia mengatakan ,"semakin mungkin" bahwa militan NIIS yang tampil dalam video adalah warga Inggris, tetapi dia menambahkan bahwa polisi Inggris masih berusaha untuk mengidentifikasi pembunuh itu, seperti dilaporkan BBC.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...