Asia Tenggara Harus Kedepankan Manufaktur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Negara-negara di kawasan Asia Tenggara harus mengedepankan manufaktur sebagai salah satu prioritas pembangunan karena akan menempatkannya di rantai ekonomi global.
"Tren baru adalah saat ini produk apa saja boleh dilabeli Indonesia tapi komponennya bisa dari berbagai dunia," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dalam diskusi "Asean's Global Impact" World Economic Forum on East Asia di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (21/4).
Menurut Menkeu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendorong manufaktur adalah mengubah pola pikir. Misalnya, jika ingin membuat televisi bukan berarti komponen televisinya harus dibuat di Indonesia tetapi bisa dihasilkan dari negara lain.
Asia Tenggara menjadi kelompok yang diperhitungkan untuk mendukung perekonomian dunia karena menjadi tujuan penting ekspor dan impor.
Bambang mengatakan saat ini praktik ekonomi di dalam Asean masih terbatas pada perdagangan barang. Kalaupun ada perdagangan jasa masih terbatas meskipun sudah ada upaya untuk menciptakannya.
Harapannya, suku cadang komponennya datang dari Asean. Kalau itu bisa dilakukan, dalam 10 tahun ke depan Asean bisa menjadi pemain penting dala ekonomi dunia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...