Ayah Berutang, Anak Usia 6 Tahun Dipaksa Menikah
KABUL, SATUHARAPAN.COM – Di Afganistan, seorang anak perempuan berusia enam tahun dipaksa menikah dengan pemuda berusia 19 tahun demi melunasi utang ayahnya sebesar $2.500 (setara Rp. 28,3 juta), demikian yang dilansir dari Christian Today pada Rabu (9/4).
Naghma, gadis kecil yang kini berusia tujuh tahun itu berhasil diselamatkan Kimberley Motley, pengacara asal Amerika Serikat (AS), ketika keluarganya tengah mempersiapkan pernikahannya dengan putra pemberi pinjaman.
Taj Mohammad, ayah gadis kecil itu meminjam uang untuk membayar biaya perawatan istrinya yang sakit sejak kepindahan mereka dari Helmand selatan ke kota Kabul tahun lalu. Mohammad yang tidak mampu melunasi utangnya itu berpendapat bahwa menyerahkan putrinya untuk dinikahi putra pemberi pinjaman sebagai satu-satunya jalan.
“Ini adalah keputusan yang sulit. Setiap orang menyerahkan anaknya, tapi menyerahkan Naghma adalah hal yang sangat berat,” kata Mohammad kepada CNN.
Ketika kelompok pejuang hak asasi manusia mendengar informasi pernikahan gadis kecil itu, mereka segera menghubungi Motley yang kemudian menyelamatkan Naghma. Motley yang bekerja di Kabul untuk melatih dan menjadi penasihat praktisi hukum pertahanan Afganistan, mengadakan Jirga (pertemuan petinggi Afganistan) sehingga berhasil menyelamatkan Naghma dari pernikahan di bawah umur. Naghma pun dikembalikan ke keluarganya.
Kepada CNN, Motley mengatakan, “saya jelas sangat senang melihat Naghma tidak perlu menikah pada usia enam tahun, jadi saya merasa sangat puas. Tapi saya ingin memastikan ia mendapat pendidikan dan sukses.”
Kini Naghma dan adik laki-lakinya memiliki kesempatan untuk mendapat pendidikan. Institut Musik Nasional Afganistan menawarkan pendidikan bagi kedua anak Mohammad tersebut.
CNN juga melaporkan bahwa utang Mohammad telah dilunasi seorang donatur anonim. Ia berterima kasih karena utangnya telah dilunasi dan anak-anaknya kini memiliki kesempatan untuk belajar. “Terima kasih untuk pertolongan pengacara Kimberley Motley,” kata Mohammad.
“Ketika saya tidak mampu melunasi utang saya, saya merasa seperti dilemparkan ke api dan seseorang menyelamatkan saya, orang itu adalah Kim. Ia telah begitu baik pada saya dan saya siap melakukan apa pun yang Kim katakan,” pungkas Mohammad. (christiantoday.com)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...