Baterai Kotak Hitam M370 Sudah Mati
PERTH, SATUHARAPAN.COM – Pencarian pesawat Malaysia Airlines dimulai kembali Sabtu (12/4), lima pekan setelah pesawat itu hilang dari layar radar. Pencarian itu dilakukan saat kekhawatiran bahwa baterai-baterai yang menyalakan alat perekam kotak hitam di pesawat mungkin telah mati.
Perdana Menteri Australia Tony Abbot memperingatkan Jumat bahwa sinyal-sinyal yang diperoleh selama pencarian di bagian selatan Samudra Hindia dari kotak hitam memudar.
Penerbangan MH370 Malaysia Airlines hilang segera setelah tinggal landas pada 8 Maret dari Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing.
Pesawat itu membawa 227 penumpang dan 12 awak pesawat.
Sejumlah negara terlibat dalam usaha pencarian pesawat itu dengan fokus di Samudra Hindia.
Para pejabat yang melakukan pencarian yakin mereka tahu posisi kotak hitam itu walaupun mereka telah mengetahui bahwa sinyal paling akhir yang diperoleh para pencari pada Kamis bukan berasal dari pesawat yang hilang itu.
Baterai-baterai di alat perekam kotak hitam sudah mati karena sudah melewati masa aktifnya selama 30 hari.
Namun, usaha pencarian tetap dilakukan ke dasar laut.
Bilamana para pencari yakin dapat mendeteksi lokasinya, mereka kemudian berencana mengerahkan "robot" kecil tak berawak yang diberi nama "Autonomous Underwater Vehicle".
"Usaha pencarian berlanjut untuk mempersempit kawasan pencarian di bawah laut ketika Autonomous Underwater Vehicle dikerahkan," kata satu badan Australia yang mengoordinasi pencarian pada Sabtu.
"Belum ada lagi sinyal terdeteksi selama 24 jam terakhir," kata badan itu dalam pernyataannya.
Kotak hitam merekam data dari kokpit dan pembicaraan di antara awak pesawat dan mungkin memberikan jawaban tentang apa yang terjadi atas pesawat itu, yang terbang ribuan kilometer di luar rute yang seharusnya ditempuh setelah tinggal landas.
Operasi pencarian dan penyelamatan pesawat itu sangat mahal dalam sejarah penerbangan dan hilangnya pesawat tersebut masih misteri.
Pemerintah Malaysia telah mulai menyelidiki otoritas militer dan penerbangan sipil untuk menentukan mengapa peluang-peluang mengidentifikasi dan melacak penerbangan itu hilang pada jam-jam yang semrawut itu setelah pesawat tersebut hilang.
Para analis data satelit telah mengarahkan investigasi pada simpulan Boeing 777 itu jatuh ke samudra di sebelah barat kota Perth, Australia.
Sejauh ini, empat sinyal dengan bunyi, yang mungkin berasal dari kotak hitam pesawat itu, telah terdeteksi di kawasan pencarian dalam beberapa hari oleh kapal Angkatan Laut Amerika Serikat "Towed Pinger Locator". (AFP)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...