Boeing Teliti Bahan Bakar Bio dari Tanaman Gurun
PARIS, SATUHARAPAN. - Raksasa kedirgantaraan Boeing dan rekan penelitiannya di Timur Tengah pada hari Rabu (22/1) mengatakan bahwa mereka akan memulai uji coba lapangan setelah mencatat kemajuan dalam pembuatan bahan bakar bio dari tanaman gurun yang toleran dengan air laut.
Sustainable Bioenergy Research Consortium (Konsorsium Penelitian Bioenergi Ramah Lingkungan/SBRC), yang berafiliasi dengan Masdar Institute of Science and Technology (Intitusi Sains dan Teknologi Masdar/MIST) di Abu Dhabi, akan menanam dua hektar tanaman yang disebut halophyte tersebut di tanah berpasir wilayah itu dan tanaman tersebut akan diberi air limbah dari tambak ikan dan udang.
“Tanaman bernama halophyte tampak lebih menjanjikan dari yang kami harapkan sebagai sumber bahan bakar terbarukan untuk jet dan kendaraan lainnya,” kata direktur Konsorsium, Alejandro Rios.
Tanaman itu memiliki biji yang kaya akan kandungan minyak, namun projek tersebut menemukan bahwa tanaman serupa semak itu akan jauh lebih bermanfaat dari tanaman lain dalam produksi bahan bakar karena struktur sel tanaman itu.
Itu karena tingkat lingin (zat kayu) tanaman tersebut yang sangat rendah, yang mengikat sel-sel tanaman bersamaan, yang berarti membutuhkan lebih sedikit energi untuk memproses seluruh bagian tanaman itu menjadi bahan bakar.
Didanai oleh Boeing, Ethihad Airways dan perusahaan penyulingan minyak Honeywell UOP, proyek tersebut ditujukan untuk mengembangkan bahan bakar bio secara berkelanjutan yang mengeluarkan 50 hingga 80 persen lebih sedikit karbon selama siklusnya ketimbang bahan bakar fosil. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...