Ekspor Bunga Pala Sulut Penuhi 70 Persen Kebutuhan Dunia
MANADO, SATUHARAPAN.COM – Provinsi Sulawesi Utara mengekspor 10 ton bunga pala ke Belanda pada akhir November 2014 dengan devisa tercatat 128.950 dolar Amerika Serikat.
"Bunga pala yang diekspor ke Belanda sebanyak 10 ton tersebut, mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 128.950 dolar Amerika Serikat," kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin di Manado, Rabu (3/12).
Dia mengatakan bunga pala yang diekspor ke Belanda tersebut, selain dijadikan bumbu masakan juga sebagai aroma terapi dan farmasi.
"Oleh karena itu, produksi bunga pala diharapkan akan terus meningkat, agar permintaan pasar internasional terus meningkat," katanya.
Dia mengatakan produk turunan pala memang diminati masyarakat di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika, sehingga diharapkan hal ini, mampu dimanfaatkan petani.
"Diharapkan para petani mampu memanfaatkan hal ini dengan meningkatkan kualitas produksi," katanya.
Dia menjelaskan kualitas produk turunan pala asal Sulut memiliki kualitas yang tinggi sehingga produk pala asal provinsi itu memenuhi 70 persen permintaan pasar dunia.
"Hal ini sudah sangat diakui dunia sehingga permintaan dari berbagai negara terus berdatangan," katanya.
Sentra produksi pala dan turunannya di Kepulauan Sitaro, Sulut.
"Karena memang tanah di sana cocok untuk ditanami pala," katanya.
Disperindag terus memfasilitasi para eksportir agar mampu mendapatkan pasar baru untuk komoditas unggulan Sulut.
Harga bunga pala di sentra perdagangan Kota Manado Rp110.000 per kilogram. Hal itu, merupakan harga yang cukup bagus pada akhir 2014. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...