Etnis Asiria Diperkosa Hak Asasinya di Irak
IRAK, SATUHARAPAN.COM - Asiria merupakan suku dan bahasa minoritas di Timur Tengah. Di Irak, orang Asiria tinggal di kawasan utara negara itu. Bahasa yang mereka gunakan adalah Siria Aramik. Kebanyakan mereka beragama Kristen yang sudah dianut sejak abad pertama Masehi. Konon, mereka adalah keturunan penduduk Asyur yang ditobatkan Nabi Yunus.
Orang Asiria terus-menerus ditindas, dibunuh, dan mengalami diskriminasi. Jumlah mereka 8% hingga 10% dari penduduk Irak pada 1980. Sekarang mereka tinggal 2%. Pada awal abad ke sembilan belas, ribuan warga Asiria dibunuh panglima perang Kurdi. Selama perang Irak-Kurdi antara 1961 hingga 1970, banyak orang Asiria meninggalkan tanah dan rumah mereka di utara dan melarikan diri ke kota-kota di selatan.
Selama perang Irak-Iran antara tahun 1980 hingga 1988, 60 ribu orang Asiria tewas, enam ribu di antaranya di kota Asiria, Bakhdida atau Qaraqosh. Selama periode ini banyak orang Asiria melarikan diri dari negerinya. Gelombang Orang Asiria meninggalkan negara itu terus terjadi karena kekerasan sektarian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan diskriminasi akibat perubahan rezim pada tahun 2003. Kurangnya perlindungan negara dan penerapan hukum menyebabkan kekerasan sektarian dan diskriminasi karena pelaku tidak dihukum atas tindakan yang mereka lakukan.
Dalam Kitab Yunus di Alkitab dikisahkan Nabi Yunus yang diutus Allah untuk mengingatkan penduduk Niniwe akan hukuman Dia kenakan jika mereka tidak mau bertobat. Yunus menolak perintah Allah. Ia dengan melarikan diri dengan menumpang kapal yang menuju Spanyol. Namun, di tengah pelayaran, Yunus harus menyerah karena kapalnya dihantam badai. Ia "dimakan" ikan besar yang membawanya ke Niniwe—tiga hari tiga malam. Ia menuju Niniwe dan memperingatkan penduduknya. Penduduk Niniwe, ibukota kerajaan Asyur pun bertobat. Etnis Asiria adalah keturunan warga Asyur.
Hak-Hak Politik Diberangus
Ketika Irak menjadi negara demokrasi pada 2005, orang Asiria tidak sepenuhnya terwakili dalam kebebasan ini. Setiap kelompok etnis dan agama di Irak didukung kelompok-kelompok terkait lainnya yang berada di luar negeri, kecuali untuk Asiria. Di sisi lain, jika Asiria ingin tetap kuat dengan bersatu dan memulai dewannya sendiri atau partai politik, mereka diancam dan dihentikan.
Orang-orang Asiria tidak diperbolehkan berbicara kritis di depan umum, berdemonstrasi, dan melalui media. Banyak orang Asiria ingin di daerah mereka sendiri dapat melindungi warganya. Tetapi, permintaan ini tidak dianggap serius dan banyak dari mereka yang berbicara secara terbuka tentang topik ini berada dalam ketakutan akan nasib mereka.
Diskriminasi dalam Kerja dan Pendidikan
Orang Asiria didiskriminasi di bidang pekerjaan di wilayah Irak Kurdistan. Mereka mendapatkan pekerjaan kurang bergengsi dibandingkan dengan orang Kurdi dan sering ditempatkan di posisi tidak terlatih. Anak Asiria merasa didiskriminasikan di sekolah. Bagi kaum muda, masa depan tidak terlihat baik karena mereka tidak memiliki jaminan di bidang pekerjaan.
Orang Kristen Assyria saat ini bekerja di pekerjaan penjualan di toko-toko minuman keras atau perias di salon kecantikan sehingga menjadi sasaran ekstremis Muslim. Muslim tidak melamar pekerjaan tersebut karena larangan agama. Banyak toko orang Asiria dibakar pada 2011. Orang Asiria juga tidak diperbolehkan dalam profesi seperti berikut: polisi, tentara, pejabat, wartawan surat kabar besar dan stasiun TV, hakim dan posisi senior dalam lembaga pendidikan.
Warisan Bangsa Asiria Tidak Diakui
Di bawah rezim Saddam Hussein, Irak mengalami arabisasi. Orang-orang diajarkan bahwa seluruh peradaban Mesopotamia adalah budaya Arab. Dalam sejarah pemerintahan regional Kurdistan, sejarah Asiria lokal dipandang sebagai sejarah Kurdi. Nama kota berubah menjadi nama Kurdi. Warisan Asiria hancur dan sejarah Asiria tidak diakui dalam buku-buku sekolah, museum, dan hari-hari peringatan.
Kurangnya Keamanan
Asiria parah dalam kurangnya keamanan. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak dilindungi dan tidak adanya penegakan hukum. Oleh karena itu kelompok-kelompok ekstremis terus menculik, membunuh, dan mengirim surat ancaman ke penduduk lokal Asiria. Inilah sebabnya mengapa banyak orang Asiria melarikan diri ke luar negeri atau ke wilayah Kurdistan, dan sering melarikan diri dari sana ke negara-negara barat atau tetangga. Dengan demikian, pandangan tentang masa depan Asiria di daerah ini pesimis. Sejarah membuktikan bahwa kelompok orang akan membayar harga yang tidak proporsional untuk itu.
Lahan Dirampas dan Tidak Dihormati
Lahan milik orang Asiria dirampas atau tidak dihormati. Pada masa Saddam Hussein, banyak gereja, properti, bangunan, dan pemukiman hancur di daerah orang Asiria menetap berabad-abad. Saat ini ada masjid ditempatkan di desa-desa Asiria sehingga umat Islam membangun diri di sana dan lahan dipesan untuk proyek-proyek skala besar pemerintah.
Pelacuran Paksa
Sejumlah perempuan Asiria dipaksa organisasi kriminal Kurdi untuk bekerja di dunia pelacuran. Jika mereka menolak, mereka diancam akan dibunuh. Banyak dari mereka adalah pengungsi rentan dari daerah selatan dengan keluarga kecil di utara. Organisasi ini berhubungan dengan para pemimpin politik. Oleh karena itu mudah untuk cepat memberikan gadis-gadis ini dengan paspor, dan mengirim mereka ke negara-negara Uni Eropa untuk bekerja di sana.
Wilayah Orang Asiria
Karena alasan di atas, orang Asiria menginginkan daerah mereka sendiri sehingga mereka dapat melindungi bangsa mereka. Berabad-abad penganiayaan, diskriminasi, dan kurangnya pengakuan telah memberi mereka alasan meminta wilayah administrasi mereka sendiri. Permintaan ini disampaikan awal tahun 1934 untuk Liga Bangsa-Bangsa. Permintaan itu juga mengemuka setelah jatuhnya Saddam Hussein. Tetapi tidak seorang pun menganggapnya serius.
Kondisi etnis Asiria terdapat dalam Laporan Hak Asasi Manusia atas Bangsa Asiria di Irak pada 2013 yang dikeluarkan Dewan Asiria Eropa dan Yayasan Asiria. (Nineveh/Mesop)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...