General Motor Berhenti Produksi di Indonesia, 500 Karyawan di-PHK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan otomotif Amerika Serikat, General Motors, hari ini mengumumkan akan menghentikan produksi mobil merek GM di Indonesia. Mereka akan menutup pabrik dan memberhentikan sekitar 500 karyawan, seraya akan menggeser fokusnya kepada kendaraan sport.
Salah satu raksasa otomotif di negara Paman Sam pertama kali mendirikan pabrik perakitan mobilnya di Indonesia delapan dekade lalu, yang diharapkan dapat melawan dominasi perusahaan otomotif Jepang.
Reuters melaporkan hari ini (27/2), Executive Vice President General Motor, Stefan Jacoby, yang mengawasi pasar luar Amerika, Eropa dan Tiongkok, mengakui GM keliru memilih strategi bertarung head-to-head dengan Jepang di pasar yang merupakan "halaman belakang" negara mereka.
Penghentian produiksi ini merupakan bagian dari reposisi lebih luas merek Chevrolet di seluruh Asia Tenggara, seraya untuk menonjolkan merek dan produk yang merupakan warisan GM Amerika di jenis SUV, seperti Captiva dan Trailblazer.
Mundurnya GM dari Indonesia juga seiring dengan masuknya mitra mereka di Tiongkok ke Indonesia, yaitu SAIC Motor Corp. Perusahaan ini berencana mendirikan fasilitas manufaktur di dekat Jakarta dan mereka tidak tertarik mengambil alih parbik GM di Bekasi, menurut seseorang yang dekat dengan perusahaan patungan tersebut .
GM selama ini mencoba untuk bersaing dengan Jepang. Mereka memproduksi secara lokal Chevrolet Spin, sebuah mobil berukuran kecil. Strategi yang telah terbukti berhasil di Brasil. Tetapi Spin ternyata terlalu mahal di Indonesia karena sebagian besar komponennya harus diimpor.
Spin bersaing dengan Toyota Avanza. Tapi gagal lepas landas sebagaimana diharapkan, membuat pabriknya di Bekasi menjadi beban dari segi keuangan. Produksi mereka tahun lalu kurang dari seperempat kapasitas produksi tahunan sebesar 40.000 kendaraan. GM menjual hanya 8.412 unit Spin di Indonesia tahun lalu, dan diekspor hampir 3.000.
"Kita tidak bisa meningkatkan produksi Spin untuk meningkatkan volume seperti yang kami harapkan ... meskipun produk itu sungguh baik," kata Jacoby kepada Reuters.
"Rantai logistik Spin terlalu kompleks, kami memiliki volume yang rendah sehingga tidak bisa melokalisasi mobil sesuai dengan yang seharusnya, dan dari sudut biaya kami jadi tidak kompetitif."
GM akan berhenti membuat Spin di Indonesia pada akhir Juni dan menutup pabriknya Bekasi, yang mempekerjakan sekitar 500 orang. Restrukturisasi ini akan menjadikan kantor GM di Indonesia sebagai unit pemasaran belaka.
Seorang juru bicara GM mengatakan belum ada informasi tentang dampak keuangan dari langkah ini. Informasi lebih lanjut akan diberikan bila hasil kuartal pertama diumumkan pada bulan April.
Perbaikan yang bertujuan untuk mengubah GM Indonesia "tidak hanya menjadi keuntungan, tetapi menjadi sebuah model bisnis yang berkelanjutan," kata Jacoby.
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...