Hashim: Prabowo Bisa Kendalikan PKS dan Buka Yasmin
JAKARTA, SATUHARAPANCOM - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia 2014, Prabowo Subianto mampu mengendalikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan mengembalikan izin ibadah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin.
"Saya yang beri izin Prabowo untuk berkoalisi dengan PKS. Karena saya ingat Matius 10:16, yang intinya kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Karena bila Prabowo presiden, dia mampu kendalikan itu," ucap Hashim saat menghadiri Diskusi Publik Gereja Mendengar Visi Misi Capres 2014, yang diselenggarakan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), di aula Sekolah Tinggi Teologia Jakarta, Senin (2/6).
"Perihal GKI Yasmin, di depan puluhan pendeta, Prabowo pernah katakan, bila nanti dia jadi presiden, dia akan perintahkan Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia) untuk membuka kembali GKI Yasmin," Hashim menambahkan.
Menurut Hashim, lima tahun silam Prabowo telah berdiskusi ketika PKS ingin memberikan dukungan bagi dirinya, saat itu Hashim menolak. Akan tetapi, ia menyesal, karena partai yang dipilihnya untuk berkoalisi, PDI Perjuangan, ternyata menipu Gerindra.
"Lima tahun silam, Prabowo katakan bahwa PKS ingin beri dukungan, tapi saya katakan bila PKS beri dukungan, saya keluar dari Gerindra dan kembali ke London. Namun akhirnya saya menyesal, karena kami tertipu oleh PDI Perjuangan waktu itu," kata Hashim.
Jadi, perihal partai koalisi, ia mengharapkan agar masyarakat tidak meragukan komitmen Prabowo untuk senantiasa menjunjung nilai-nilai Pancasila, meskipun saat ini Gerindra berkoalisi dengan partai berbasis massa Islam.
"Jadi jangan ragu pada komitmen Prabowo untuk tetap membela Pancasila. Karena bila Prabowo tidak komit pada Pancasila, saya tidak mau mendukungnya sebagai capres Republik Indonesia," adik Prabowo itu menambahkan.
Tidak Ada FPI Gerindra
Mengenai dugaan atau anggapan beberapa pihak yang mengatakan bahwa Partai Gerindra menjalin kerja sama dengan Front Pembela Islam (FPI), Hashim membantahnya.
"Tidak ada kerja sama dengan FPI, bila terjalin kerja sama antara Gerindra dan FPI, maka saya akan keluar dari partai ini," tegas Hashim.
Menurutnya hal tersebut hanya ulah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin menjelekkan nama Partai Gerindra.
"Itu merupakan fitnah luar biasa bagi kami, beberapa pernyataan selalu dipelintir oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," Ketua Dewan Pembina Kristen Indonesia Raya tersebut menambahkan.
Pertiwi Jadi Ibu Negara
Selanjutnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut menanggapi pernyataan salah seorang penanya nan mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sosok ibu negara.
"Bila kita butuh ibu negara, Prabowo sudah menyiapkannya, namanya pertiwi. Jadi jujur saja Bapak Prabowo dan Ibu Pertiwi," tuturnya.
Hashim pun mengambil contoh pada beberapa sosok presiden di beberapa negara yang tidak memiliki ibu negara.
"Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye,tidak pernah punya suami, Presiden Filipina, Nonoy Aquino, belum pernah menikah, lalu Presiden Prancis, Francois Hollande, juga tidak pernah menikah, tapi banyak anak dan pacar," tambahnya.
Karena menurut Hashim, esensi utama sebagai Presiden Republik Indonesia ialah jujur dan mampu menjalankan amanah rakyat dengan baik.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...