Indonesia Tertinggal dari Brasil Soal Hutan
OSLO, SATUHARAPAN.COM – Brasil dipuji karena berhasil menahan laju deforestasi di kawasan Amazon, hutan hujan tropis terluas di dunia. Sebaliknya, Indonesia memasuki masa ketidakpastian menyusul pergantian kekuasaan. Prioritas baru dikhawatirkan lebih menguntungkan pengusaha.
Brasil mencatat kemajuan pesat dalam menjaga keutuhan hutan Amazon. Sebaliknya, prospek perlindungan hutan Indonesia justru dikhawatirkan melemah, seperti diungkapkan sebuah komisi bentukan Pemerintah Norwegia.
Norwegia, yang kaya minyak dan gas lepas pantai, sebelumnya berkomitmen membantu program perlindungan hutan di kedua negara sebesar masing-masing satu miliar dolar AS. Dana yang dianggarkan mencapai 1,7 miliar dolar AS untuk jangka waktu lima tahun.
"Laju deforestasi dan emisi gas rumah kaca di Brasil menurun drastis," tulis ilmuwan dalam laporannya. Norwegia sejauh ini telah mengucurkan sekitar 720 juta dari dana satu miliar dollar AS yang dijanjikan kepada Brasil.
Sebaliknya, menurut Badan Kerja Sama Pembangunan Norwegia (Norad), Indonesia baru mendapat dua persen saja dari dana bantuan tersebut. Menurut Norad, Indonesia "mencetak kemajuan yang baik" dalam melindungi hutan, namun "pergantian kekuasaan dan kelemahan hukum" dalam perlindungan hutan "secara serius mengancam pencapaian yang sudah dibuat". Indonesia memiliki kawasan hutan terbesar ketiga di dunia setelah Amazon dan Basin Kongo.
Ancaman terbesar untuk keutuhan hutan Indonesia adalah kegiatan tambang dan perkebunan kelapa sawit.
Norwegia mengkhawatirkan, naiknya Joko Widodo yang menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono di Oktober mendatang bisa memunculkan "prioritas baru", kata Ida Hellmark, koordinator Norad. Dia berpendapat haluan baru pemerintahan RI bisa menguntungkan pengusaha perkebunan.
Dalam program pemerintahnya selama masa kampanye, Joko Widodo berkomitmen membenahi pengelolaan hutan agar menghindari tumpang tindih perizinan. Ia juga menegaskan akan mendorong penghijauan kembali wilayah pesisir.
Namun, belum jelas sikapnya terhadap komitmen Pemerintahan Yudhoyono terkait perlindungan hutan. Jika gagal, Indonesia bisa kehilangan dana bantuan dari Norwegia. (Rtr/AP/DW)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...