Jabodetabek Hari ini Diperkirakan Hujan dan Angin Kencang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memprediksi sebagian besar wilayah di Jabodetabek diguyur hujan pada hari Rabu (25/10).
Dalam laman resminya, BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor antara siang dan malam hari.
Hujan mulai turun pada siang hari. Hujan disertai petir diprediksi turun di wilayah Bekasi dan Bogor, sedangkan Depok diperkirakan hujan dengan intensitas sedang. Hujan lokal juga akan mengguyur wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Berbeda dari wilayah Jabodetabek lainnya, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu dan Tangerang diprediksi cerah dan berawan pada siang hari.
Pada malam hari, hanya sebagian kecil wilayah Jabodetabek yang masih diguyur hujan. Bogor diperkirakan hujan dengan intensitas ringan, sedangkan Depok dan Tangerang diprediksi hujan lokal.
Sementara itu, awan tebal masih menyelimuti wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara pada malam hari, sedangkan Bekasi dan Kepulauan Seribu diperkirakan berawan.
BMKG juga memperkirakan suhu di Jabodetabek hari ini akan berkisar 22 derajat celsius hingga 33 derajat celsius dengan kelembaban antara 65 hingga 95 persen.
Penampakan Puting Beliung Muncul Bersamaan
Sementara itu, sebelumnya telah terjadi fenomena penampakan tiga puting beliung yang bersamaan di perairan Kepulauan Seribu yaitu di daerah Karang Lebar Kelurahan Harapan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta pada Senin (23/10) pukul 09.00 Wib. Fenomena tersebut, karena adanya perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan dan atmosfer menyebabkan adanya perbedaan tekanan udara sehingga terbentuk puting beliung.
Hal ini adalah fenomena yang langka dimana 3 puting beliung berjejeran secara bersamaan. Apalagi di wilayah tropis fenomena tersebut jarang terjadi. Ini makin menunjukkan bahwa iklim telah berubah akibat dari rusaknnya lingkungan dan keseimbangan sistem bumi.
Puting Beliung terjadi di dekat Pulau Opak, di belakang Pulau Kaliage yang merupakan pulau yang tidak berpenduduk. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Ekor puting beliung berputar di sekitar perairan sehingga menimbulkan gelombang kecil di laut.
Untuk itu diimbau agar warga menghindari aktivitas di bawah pohon-pohon besar dan papan-papan reklame yang besar, karena berpotensi roboh tertiup angin kencang. Waspadai banjir akibat meluapnya drainase dan sungai yang ada.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem selama musim pancaroba. Hujan deras yang diikuti dengan angin kencang dan puting beliung berpotensi meningkat kejadiannya,” kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, di Jakarta pada Senin (23/10).
BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait melalui Pusat Data dan Informasi Kebencanaan dan Call Center Jakarta Siaga 112. Kondisi normal dan aktivitas masyarakat berjalan dengan aman. (Antara/bnpb.go.id)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...