Jaksa Agung Armenia Mundur Tersangkut Panama Papers
YEREVAN, SATUHARAPAN.COM - Jaksa Agung Armenia, Mihran Poghosyan akhirnya memutuskan mengundurkan diri setelah namanya muncul dalam apa yang belakangan ini disebut sebagai Panama Papers, yang mengatakan dirinya memiliki perusahaan di negara bebas pajak.
Dokumen sebanyak 11,5 juta yang oleh International Consortium Investigative Journalists (ICIJ), diklaim diperoleh dari bocoran data firma Mossack Fonseca, mengungkapkan adanya perusahaan-perusahaan boneka yang dipergunakan oleh banyak elit dunia, antara lain untuk menyembunyikan kekayaan.
Situs berita hetq.am yang berbasis Yerevan, yang merupakan mitra ICIJ, adalah yang pertama kali menerbitkan temuan tentang kepemilikan perusahaan offshore Poghosyan. Mereka mendorong penyelidikan polisi atas dugaan yang terungkap dalam Panama Papers itu.
Dalam pengumuman singkat yang dikeluarkan oleh Service for Mandatory Execution of Judicial Acts, yang bekerja sama dengan Menteri Kehakiman Armenia, Poghosyan, yang secara terbuka membantah tuduhan, mengumumkan pengunduran dirinya.
"Nama saya baru-baru ini muncul dalam publikasi pada Panama Offshores. Saya menyesal bahwa nama saya muncul bersama dengan keluarga Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang telah benar-benar memiliki jutaan dolar. Saya merasa tidak dapat menerima bahwa saya disamakan dengan pemimpin otoriter Azerbaijan. Itulah mengapa saya telah mengajukan pengunduran diri saya hari ini. Saya akan terbuka menanggapi publikasi dari Panama Papers, "kata Poghosyan di pengumumannya.
Penyelidikan hetq.am mengungkapkan bahwa Poghoyan memiliki hak eksklusif untuk mengelola rekening di bank Swiss untuk dua perusahaan offshore miliknya. Penyelidikan juga menelusuri hubungan mereka dengan agen real estate yang berbasis Yerevan, yang memperoleh kontrak besar dari pemerintah Armenia tahun lalu.
Editor : Eben E. Siadari
RI Take Down 180.954 Konten Radikalisme di Media Sosial
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Kement...