Jeb Bush: Dunia Butuh Suara Kekristenan yang Lebih Kuat
LYNCBURGH, VIRGINIA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Gubernur Florida, Joh Ellish "Jeb" Bush yang mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik untuk Pemilu 2016, menggunakan kesempatan menyampaikan visinya di depan mahasiswa universitas paling populer di kalangan Kristen konservatif di AS, Liberty University, pada acara permulaan tahun ajaran baru di Stadion Williams, Lynchburg, Virginia, Sabtu (9/5).
Dalam pidatonya yang oleh para pengamat dinilai sebagai awal dari pendekatannya kepada kalangan Kristen evangelikal di AS, adik mantan presiden AS, Goerge W. Bush itu mengatakan dewasa ini suara Kekristenan tidak cukup terdengar di dunia. Ia mengeritik pemerintahan Barack Obama, yang ia nilai telah menjadikan hak konstitusi yang dahulunya dimaksudkan untuk menjamin kebebasan beragama, justru dipergunakan untuk menghantam orang-orang (Kristen, Red) yang ingin menjalankan imannya dengan sungguh-sungguh.
"Pemerintah sekarang ini mendukung penggunaan kekuasaan koersif Federal. Apa yang seharusnya merupakan ajakan untuk mendukung kebebasan beragama justru menjadi sikap agresif untuk melawannya," kata dia, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AP, di hadapan sekitar 34.000 mahasiswa, wisudawan dan keluarga mereka.
"Ada orang-orang di sini yang berpikiran sempit dan tidak toleran, dan tentu itu bukan para biarawati, rohaniawan, atau orang awam yang memohon agar diizinkan hidup dan mempraktikkan iman mereka," kata Bush, yang berbicara di dalam stadion sepak bola yang dikemas menjadi 'kampus' di Liberty University, sebuah lembaga yang didirikan oleh almarhum pejuang budaya konservatif, pendeta Jerry Falwell.
Jeb Bush, seorang Protestan yang beralih menjadi Katolik mengikuti keyakinan istrinya, sedang mempersiapkan diri untuk bertarung dalam kontes calon presiden Partai Republik. Ia akan berhadapan dengan kandidat-kandidat Partai Republik lain yang dianggap lebih populer di kalangan sayap Kristen partai itu, seperti Senator Ted Cruz dari Texas yang sudah mengumumkan pencalonannya bulan lalu juga di Liberty University.
Selain itu, turut pula mencalonkan diri mantan gubernur Arkansas Mike Huckabee, seorang pendeta Baptis. Juga ada Gubernur Louisiana Bobby Jindal dan mantan Gubernur Texas Rick Perry, yang kesemuanya telah menjadikan iman Kristen mereka sebagai inti kampanye pencalonan.
Semua mereka secara agresif mengutuk program jaminan kesehatan Obama yang mengharuskan adanya afiliasi kepada organisasi agama untuk mendapatkan asuransi kesehatan bagi karyawan, termasuk pengendalian kelahiran. Kebijakan ini merupakan satu dari banyak contoh yang oleh Partai Republik dinilai sebagai serangan Obama terhadap kebebasan beragama.
"Betapa anehnya jika di zaman kita sekarang ini kita mendengarkan Kekristenan digunjingkan sebagai sesuatu kemunduran dan kekuatan penindas," kata Bush.
"Generasi Anda (harus) membawa kembali suara Kekristenan ke tempat dimana ia selalu diperlukan, dan kadang-kadang tidak cukup didengar."
Walaupun Jeb Bush berpidato di depan 'hanya' 34.000 mahasiswa dan keluarga mereka yang sebagian besar adalah umat Kristen Evangelikal, diyakini pidatonya ditujukan kepada kalangan Kristen Evangelikal yang lebih luas di seluruh AS. Pada Pilpres AS 2012, seperempat dari pemilih adalah Umat Kristen Evangelikal, yaitu yang mendefinisikan diri mereka sebagai orang Kristen yang 'lahir baru.' Di Iowa, tiga dari lima orang yang berpartisipasi dalam kontes pemilihan kandidat presiden Partai Republik adalah umat Kristen Evangelikal. Di South Caroline, 65 persen dari anggota Partai Republik adalah umat Kristen Evangelikal. Jadi wajar jika kalangan ini menjadi ajang rebutan kandidat Partai Republik.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...