JK: Perang Badar Simbol Permusuhan Demokrasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Republik Indonesia 2014, Jusuf Kalla (JK) menyinggung pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN, Amien Rais yang menyamakan pemilu presiden bagaikan Perang Badar. Menurutnya, pernyataan itu merupakan hal yang patut disesalkan, karena mencerminkan sebuah permusuhan dalam proses berdemokrasi.
"Jangan selalu berbicara permusuhan, kita menyesalkan yang mengatakan pemilu adalah perang badar. Kita tidak ingin seperti itu. Indonesia jangan dijadikan seperti Afghanistan, Mesir atau Suriah. Kita ini damai," kata JK, di hadapan ratusan ulama pesantren, di Jakarta, Rabu (4/6) dalam silaturahmi ulama bertema “Peranan Ulama dalam Pilpres 2014 dan Penataan Pemerintahan” untuk pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
JK menyatakan bangsa Indonesia harus bersyukur mempunyai beragam agama yang diakui, dan beragam bahasa, serta adat istiadat, namun mampu hidup rukun dalam satu kesatuan bangsa.
"Kita berbeda-beda tapi bersatu. Makanya kita tolak Perang Badar. Ulama harus bergerak, menjelaskan hal ini ke masyarakat," JK menambahkan.
Sebelumnya, ketika menghadiri acara Isra Mi’raj di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Amien Rais yang merupakan pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengatakan pihaknya akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014 ini.
Menurut Amien, perjuangan prajurit dalam Perang Badar adalah ikhlas membela kehormatan diri dan Tanah Air. Ia katakan kemenangan dapat digenggam dalam Perang Badar. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...