Joel Osteen Tidak Percaya Gereja Harus Menghindari Politik
HOUSTON, SATUHARAPAN.COM – Joel Osteen tidak percaya bahwa gereja-gereja harus menjauhkan diri dari politik. Pernyataan itu diungkapkan sebuah sumber yang dekat dengan penulis terlaris dan pendeta dari Gereja Lakewood di Houston, Texas, Amerika Serikat (AS) itu pada Selasa (17/12).
Donald Iloff Jr, eksekutif senior untuk Joel Osteen Ministries dan ipar Pendeta Osteen, mengatakan bahwa Osteen “tidak benar-benar percaya” semua gereja harus menghindari politik.
“Dia tidak pernah mengatakan itu sebelumnya dan tidak benar-benar percaya itu,” kata Iloff. Ia menambahkan, Osteen berteman dengan pendeta seperti Rick Warren dari Gereja Saddleback yang “karunianya adalah terlibat secara politis”.
Iloff memberi tahu ia percaya Osteen berbicara topik itu lebih “untuk dirinya sendiri” daripada “gereja-gereja pada umumnya” mengenai hal menghindarkan diri dari isu-isu politik.
“Kesimpulan atas ucapannya sedikit terlalu jauh jika itu berarti ia percaya gereja-gereja pada umumnya—sebagai pernyataan umum—tidak boleh terlibat dalam politik,” kata Iloff.
“Dia tidak akan setuju dengan kesimpulan itu. Baginya, politik bukanlah panggilannya. Itu maksud semua ucapannya.”
Komentar Iloff muncul berkaitan dengan wawancara Newsmax dengan Osteen di tengah perjalanannya mempromosikan buku terbarunya, Break Out.
Berjudul “Joel Osteen ke Newsmax: Gereja Seharusnya Inklusif, Hindarilah Politik”, artikel tersebut mengangkat pandangan Osteen pada banyak masalah.
“Saya jauh dari politik karena gereja saya mungkin setengah Republik dan setengah Demokrat. Saya tidak tahu tepatnya, yang jelas sangat beragam. Sehingga, pesan yang saya bawa jauh lebih besar dan lebih luas,” kata Osteen ke Newsmax dalam artikel yang diterbitkan pada Senin (16/12).
"... dan bagi saya—dan ayah saya punya pandangan sama—bahwa ketika kita masuk ke jalan politik, kita mulai menyisihkan mereka yang hendak kita gapai.”
Politik vs Pajak
Pernyataan Osteen dan klarifikasi Iloff merupakan tanggapan atas perdebatan atas larangan Direktorat Pajak AS (IRS) pada “politisasi gereja” yang terus terjadi di Pengadilan Distrik AS.
Pekan lalu, Gereja Anglikan Salib Suci Wauwatosa, Wisconsin, mengajukan “mosi untuk campur tangan” terhadap Yayasan Freedom from Religion yang mengajukan komplain kepada IRS karena diduga tidak menegakkan larangan “politisasi gereja”.
Para penentang larangan IRS tersebut berpendapat bahwa larangan tersebut melanggar kebebasan berbicara dan beragama bagi para pendeta. Dan, gereja-gereja dengan terang-terangan melanggar larangan tersebut sebagai bagian dari aksi yang dikenal sebagai “Pulpit Freedom Minggu.”
Di bawah kode pajak AS, organisasi non-profit seperti gereja dapat mengekspresikan pandangan tentang masalah apa pun, tetapi mereka membahayakan status bebas pajak yang menguntungkan mereka jika mereka berbicara atau mendukung kandidat politik.
"Pulpit Freedom Sunday" telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2008 oleh kelompok yang disebut Alliance Defending Freedom. Tujuan aksi itu adalah untuk memprovokasi Internal Revenue Service AS untuk mengajukan gugatan dan berdebat di pengadilan.
Acara itu makin lama makin berkembang, tetapi IRS belum menanggapi, meskipun rekaman khotbah-khotbah antilarangan IRS tersebut dikirim ke kantor-kantor mereka.
Ketika ditanya oleh Christian Post apa posisi Gereja Lakewood di perdebatan tersebut, Iloff menjawab bahwa “kami mematuhi peraturan IRS” dan bahwa ia tidak merasa Lakewood "siap untuk membuat pernyataan tentang itu sekarang.” (christianpost.com/huffingtonpost.com)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...