Jokowi: Perizinan Seharusnya Satu Pintu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon presiden nomor urut dua (2), Joko Widodo mengemukakan bahwa seharusnya perizinan investasi dilakukan satu pintu secara online atau menggunakan jaringan internet sehingga tidak ada kerumitan lagi.
"Investor sektor kelistrikan banyak sekali, tapi keluhannya memang perizinan di pusat dan daerah ruwet," ujar Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi pada dialog Kadin Indonesia dengan Capres-Cawapres di Jakarta, Jumat (20/6) yang digelar dua stasiun televisi nasional.
Proses perizinan menurut Jokowi bisa memakan waktu hingga satu tahun bahkan lebih karena saat ini birokrasi masih rumit.
"Mestinya perizinan satu pintu secara online dilakukan, jadi mengurus IMB bisa dari rumah, SIUP juga. Izin itu cuma satu lembar kertas ada tulisannya, ada nama, alamat, industri apa, lalu ditandatangani harusnya semenit dua menit bisa," kata dia.
Menurutnya, hal itu dapat dilakukan jika ada niat dari pemerintah untuk memangkas birokrasi perizinan menjadi lebih sederhana.
Selain itu, Jokowi menyinggung industri terutama pelabuhan domestik selalu terlambat pembangunannya. Contoh di Jakarta selalu antre kontainer.
"Lalu pembangunan kawasan industri dengan infrastruktur yang baik kita tidak mengejar," kata dia.
Masalah kelistrikan juga terjadi di Kalimantan yang terkadang listriknya padam dua hingga tiga kali sehari.
"Padahal di situ ada batu bara. Mestinya energi ini dipakai untuk mendukung industri dalam negeri, baru diekspor," ujar dia.
Pada Pilpres 9 Juli 2014, pasangan Jokowi-JK akan bersaing dengan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...