Jumlah Korban Gaza Capai Ribuan Jiwa
GAZA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah korban meninggal di Jalur Gaza yang dilanda konflik naik di atas 2000 jiwa hingga Senin (18/8). Kementerian kesehatan Palestina mengatakan karena korban terluka begitu banyak dan mereka telah menderita selama lebih dari satu bulan akibat serangan Israel membuat banyak dari mereka akhirnya menyerah dengan luka-lukanya.
Menurut pernyataan kementerian, sebanyak 2.016 orang meninggal sementara 10.196 lainnya luka-luka. Korban meninggal terdiri dari 541 anak-anak, 250 perempuan dan 95 pria usia lanjut.
Jumlah korban yang sudah di angka 1.980 jiwa melonjak setelah sebagian orang yang terlukan akhirnya meninggal di rumah sakit di Gaza, Kairo dan Yerusalem tempat di mana mereka dirawat.
Paramedis juga mengambil mayat lain dari bawah reruntuhan di Shejaiya distrik timur Kota Gaza. Mayat-mayat tersebut telah terbaring di situ selama hampir tiga pekan.
Secara terpisah, militer Israel mengkonfirmasi bahwa lima dari 64 tentaranya meninggal dalam pertempuran sebagai akibat dari “api ramah” yang telah menyerang mereka.
Tidak ada cerita langsung mengenai keadaan kematian mereka.
Konferensi Donor
Sementara lembaga donor internasional akan bertemu di Kairo untuk membiayai rekonstruksi Gaza segera setelah gencatan senjata yang relatif lebih lama terjadi dari sebelumnya antara Israel dan Palestina.
Dana akan dikumpulkan di bawah naungan Mesir dan Norwegia akan diberikan kepada Presiden Palestina, Mahmud Abbas, kata Menteri Luar Negeri Norwegia, Boerge Brende, di mana negaranya memimpin komite koordinasi internasional untuk bantuan ke Palestina.
Jalur Gaza telah dirusak oleh lebih dari satu bulan pertempuran yang membunuh 1.980 orang Palestina dan menyebabkan kerugian miliaran dolar AS atas kerusakan di wilayah itu.
Pernyataan itu muncul ketika pembicaraan gencatan senjata tengah berlangsung di Kairo, yaitu sekitar pukul 21.00 GMT yang merupakan batas waktu mengakhiri gencatan senjata selama lima hari, yang memungkinkan negosiator menengahi atau menghentikan pertumpahan darah lebih lanjut.
Norwegia mencatat bahwa itu adalah ketiga kalinya selama beberapa tahun bahwa donor internasional akan diajak untuk membiayai rekonstruksi Gaza dan mulai membangun yang baru.
“Kita tidak bisa mengharapkan masyarakat internasional membiayai pembangunan ini sekali lagi tanpa ada syarat sebelumnya,” kata Brende dalam sebuah pernyataan.
Secara khusus dia menyerukan diakhirinya blokade Israel selama delapan tahun dari Gaza dan jaminan keamanan bagi warga sipil di kedua sisi perbatasan.
“Membatasi wilayah dengan banyak orang dilanda kelaparan tidak akan menjamin keamanan tetangga Gaza,” katanya. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...