Kapal dari Iran Bawa 40 Roket untuk Hamas, Dicegah AL Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Militer Israel hari Minggu (9/3) menyatakan menemukan 40 roket yang memiliki daya jangkau 160 kilometer di kapal yang disebut-sebut membawa senjata dari Iran menuju Jalur Gaza.
Militer mengatakan, pasukan menyergap kapal berbendera Panama Klos-C pada Rabu (5/3) dan membawanya ke pelabuhan Eilat di Laut Merah, di mana kapal itu diperiksa pada Minggu dan muatannya diturunkan dalam operasi bersandi “Pengungkapan Penuh”.
Sebuah pernyataan mengatakan, pasukan keamanan yang memeriksa kapal Klos-C menemukan “40 roket (tipe M-302), yang memiliki daya jangkau hingga 160 kilometer, 181 bom mortir 122 mm, sekitar 400.000 peluru kaliber 7,62”.
Pernyataan itu mengatakan, pembongkaran dan pemeriksaan kapal tersebut dilakukan oleh satuan tugas gabungan dari berbagai unit yang mencakup Angkatan Laut Israel, Korps Seni Tempur dan Korps Persenjataan.
“Masing-masing dari roket ini menimbulkan ancaman bagi warga Israel -- setiap peluru dan setiap roket yang ditemukan memiliki alamat Israel,” kata pemimpin militer Letnan Jenderal Benny Gantz kepada para pelaut yang mengambil bagian dalam operasi itu.
Kapal Klos-C dikawal ke pelabuhan Eilat oleh dua kapal perang Israel pada Sabtu larut malam setelah penyergapan Rabu di Laut Merah antara Eritrea dan Sudan.
Iran membantah terlibat dalam pengiriman itu, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh republik Islam itu berbohong.
Kelompok Hamas yang didukung Iran menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut makin dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah—Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Dicegah AL Israel
Satu kapal yang diduga membawa roket-roket canggih dari Iran menuju Gaza yang dicegat angkatan laut Israel Sabtu tiba di pelabuhan Laut Merah, Eilat, kata seorang juru foto AFP.
Para komando angkatan laut Israel menahan kapal itu Rabu di Laut Merah antara Eritra dan Sudan, dengan militer mengatakan kapal itu membawa roket-roket M-302 tujuan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Kapal berbendera Panama Klos-C dikawal ke pelabuhan Eilat oleh dua kapal perang Israel.
Ribuan warga Israel berkumpul di satu bukit dekat pelabuhan itu bersorak ketika kapal itu mendekat.
“Kami akan membongkar semua peti kemas untuk memverifikasi apakah berisi senjata-senjata lainnya,” kata seorang juru bicara militer, dan menambahkan bahwa satu jumpa wartawan akan dilakukan pada akhir operasi Senin.
Radio Israel memberitakan para duta besar dan atase yang ditempatkan di Israel serta “para tokoh terkemuka Israel” akan diundang untuk melihat senjata-senjata yang disita militer itu.
Ini, kata radio itu, “akan membuktikan kepada dunia bahwa Iran membantu senjata kepada para kelompok garis keras yang aktif di Gaza.”
Iran membantah keras terlibat dalam pengiriman senjata itu, yang militer Israel katakan membawa rudal-rudal yang dapat menyerang daerah di Israel.
Pada saat penahanan kapal itu Rabu, juru bicara militer Brigjen Motti Amoz mengemukakan kepada radio militer bahwa belasan rudal jarak jauh M-302 itu dapat menjangkau 150 sampai 200 km. Kapal itu juga membawa senjata-senjata lainnya, tetapi kami hanya dapat mengetahui ini apabila kapal itu tiba di Eilat.
“Jelas dan informasi yang tegas bahwa pengiriman ini datang dari Iran,” kata Almoz tanpa menjelaskan lebih jauh.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuduh Israel berbohong dan menyatakan pengumuman mengenai penahanan kapal itu bertepatan dengan satu pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di lobi AIPAC pro-Israel di Amerika Serikat.
“Satu kapal Iran mengangkut senjata-senjata untuk Gaza. Penahanan persis pada saat kampanye tahunan anti-Iran AIPAC.
Kebetulan yang aneh! Atau kebohongan yang gagal,” kata Zarif dalam pesannya di Twitter, Kamis.
Netanyahu mendesak masyarakat internasional mempertahankan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran karena program nuklirnya, dan menggunakan kunjungan pekan lalu ke AS untuk mendesak kasus itu.
Negara-negara dunia melonggarkan sanksi-sanksi sebagai bagian dari satu perjanjian bersejarah November tahun lalu, di mana Iran mengekang kegiatan nuklirnya selama enam bulan.
Amerika Serikat, negara-negara Barat lainnya dan Israel telah lama menduga Iran menggunakan program energi nuklirnya sebagai kedok untuk membangun senjata-senjata atomnya, satu tuduhan yang dibantah Teheran. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...