Kapuspen TNI Ingin Opini Positif terhadap TNI di Media Massa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI M Fuad Basya mengemukakan perlunya pembentukan opini positif, di samping kontraopini, terhadap organisasi TNI. Ia pun berpendapat keyakinan orang terhadap opini positif jauh lebih besar daripada kontra opini yang diberikan.
“Organisasi TNI harus mampu mengelola opini sebaik-baiknya, mampu membentuk opini terbaik, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan penuh kepada TNI. Salah satu contoh, seorang reporter yang baik, benar, bagus, dan pintar akan mengelola suatu berita menjadi berita yang positif sehingga akan membentuk opini positif,” kata Kapuspen TNI, saat membuka pelatihan reporter, juru kamera, dan fotografer unsur Penerangan TNI wilayah Jakarta, di Aula Balai Wartawan Puspen TNI Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (3/12).
Pelatihan itu merupakan bagian dari unsur pembentukan opini positif TNI. Kapuspen TNI mendorong peserta pelatihan, yang seluruhnya anggota TNI, mampu memperhatikan materi yang disampaikan nara sumber dalam pelatihan tersebut, sehingga dapat bermanfaat bagi satuannya, mengingat momentum seperti itu tidak mudah didapatkan.
Lebih jauh Kapuspen TNI mengatakan, perkembangan arus globalisasi dan demokrasi begitu cepat, yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga berdampak pada seluruh sendi kehidupan masyarakat termasuk institusi TNI.
Proses globalisasi dan demokrasi yang terjadi terkadang benar, namun ada juga yang kurang benar. Yang salah pun bisa menjadi benar karena kemajuan teknologi yang sangat cepat, terutama teknologi media yang merupakan salah satu unsur sangat berpengaruh di seluruh dunia.
“Organisasi TNI adalah satu-satunya organisasi yang bertanggung jawab penuh kepada kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Dalam mengelola opini, apa pun yang dilakukan TNI, apabila hal tersebut negatif, hasilnya pun akan negatif,” dia menegaskan.
Dalam kesempatan tersebut, atas nama Panglima TNI, Kapuspen TNI mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir. Bagi pemateri, dia berharap ilmu yang diberikan bermanfaat bukan hanya bagi anggota TNI, melainkan juga untuk bangsa dan negara.
“Kemajuan TNI adalah kemajuan negara, karena di dunia ini apabila negaranya maju, tentaranya akan maju pula. Begitu pun sebaliknya,” kata dia.
Pelatihan yang dilaksanakan tiga hari, 3-5 Desember, diikuti 118 personel penerangan TNI wilayah Jakarta, terbagi dalam tiga kelompok, yaitu reporter, fotografer, dan juru kamera. Pelatihan dipandu beberapa narasumber profesional dari media nasional. (PR)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...