Kasih Natal: Transformed Inside Out

TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - “Masih adakah arti Natal buat kita?” tanya Pdt Santoni Ong di awal kotbah malam Natal GKI Gading Serpong, pada 24 Desember 2018.

Ibadah yang berlangsung sederhana, “tanpa atraksi apa-apa”, diselenggarakan dalam tiga kebaktian, pukul 15.00, 18.00, dan 21.00 WIB, di Aula lantai 6 Gedung SMA Penabur Gading Serpong, Tangerang. 

“Jika malam ini yang datang mengharapkan adanya tontonan drama, atraksi, konsumsi dan sebagainya,… pasti kecewa,” lanjutnya.

Jemaat diajak menghayati kebaktian malam Natal sebagaimana Simeon melihat kehadiran Sang Juruselamat.  Simeon yang hidupnya taat (saleh) mengikuti semua ketentuan Taurat, menyenangkan hati Tuhan, berpuas diri karena melihat Terang yang diberikan Allah bagi bangsa-bangsa.

“Sekarang, Tuhan, biarkan hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu (Lukas 2:29-30).” 

Bandingkan, kepuasan apakah yang ada dalam diri manusia? Ada orang yang berpuas dengan memiliki rumah, selalu ingin dan ingin lagi membeli rumah walaupun rumahnya sudah banyak. Ada orang yang berpuas diri dengan mengejar kekayaan, tidak pernah merasa cukup. Ada juga yang berpuas diri dengan teknologi, selalu mengejar teknologi terbaru.  Merasa puas jika sudah menikah, mencapai karir tertentu ataupun berwisata keliling dunia.  Namun pada malam natal ini, Pdt. Santoni mengajak jemaat untuk membuka hati terhadap kasih Kristus, dan berpuas diri atas keselamatan yang bersifat kekal, ketimbang hal yang bersifat duniawi.

Perjumpaan dengan Yesus membuat Simeon tidak takut menghadapi hidup yang penuh perjuangan maupun masa depan yang penuh rahasia. Tidak gentar menghadapi tantangan apapun.  Tidak takut menghadapi kematian, bahkan telah siap jika Tuhan memanggil.  Hidup bahagia, penuh sukacita dan kegembiraan, karena memiliki Sumber Pengharapan.

Bagaimana dengan kita? Jika diri kita hanya dipenuhi dengan kepuasan dunia, harta benda, harga diri, hawa nafsu. Malam natal ini adalah momen saat kita bertobat untuk menyambut Yesus. Menyesal, memperbaiki kesalahan, memutar balik dari dosa kepada Allah dan mengabdi padaNya. Dan pertobatan harus menghasilkan buah, seperti yang dikatakan Yohanes dalam Lukas 3:10, Matius 3:2,8 - Orang banyak bertanya kepadanya: “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat? Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan sebab Kerajaan Allah sudah dekat.”

Transformed Inside Out, ada transformasi dalam diri setelah pertobatan dan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya melalui buah kasih yang telah mengubahkan. Natal tidak akan berarti tanpa Yesus di dalamnya.  Bertobatlah dan pertobatan itu harus menghasilkan buah!

Ibadah Malam Natal ini ditutup dengan nyanyian Simeon yang dilantunkan bersahutan antara prokantor dan jemaat.

Seorang anak telah lahir, dan Ia akan disebut Immanuel

                ‘Ku kan pergi dalam damai, s’bab t’lah genap FirmanMu

Mataku t’lah melihat kes’lamatan, yang datang bagi semua bangsa

                ‘Ku kan pergi dalam damai, s’bab t’lah genap FirmanMu

Terang nyata bagi bangsa-bangsa, dan kemuliaan bagi Israel

                ‘Ku kan pergi dalam damai, s’bab t’lah genap FirmanMu

‘Ku kan pergi dalam damai…

Selamat menyambut Natal, berpuas diri atas kasih anugerah keselamatan, transformed inside out.