RELIGI
Penulis: Ignatius Dwiana 10:22 WIB | Sabtu, 31 Mei 2014

Katolik dan Ortodoks akan Rayakan Konsili Nicea Pada 2025

Paus Fransiskus dan Patriarkh Bartolomeus saat di Gereja Makam Suci Yerusalem pada 25 Mei. (Foto: Paul Haring/catholicnews.com)

KONSTANTINOPEL, SATUHARAPAN.COM – Patriark Konstantinopel Bartolomeus mengemukakan janji penting persatuan antara Katolik dan Ortodoks. Yaitu pertemuan Nicea pada 2025, tempat berlangsungnya konsili ekumenis pertama Gereja yang tak terbagi dirayakan dengan sesungguhnya.Hal ini disampaikannya setelah kembali dari pertemuan dengan Paus Fransiskus di Gereja Makam Suci Yerusalem. Seperti diberitakan Kamis (29/5).

Patriark Bartolomeus mengatakan bahwa dia bersama dengan Paus Fransiskus sepakat untuk meninggalkan persoalan masa lalu dan para penerus mereka akan bertemu kembali di Nicea pada 2025. Pertemuan ini untuk merayakan 17 abad konsili ekumenis pertama yang sesungguhnya, tempat kredo (syahadat) iman Kristen pertama dimaklumkan.

Konsili di Nicea (Sekarang Iznik, Turki) telah menyatukan lebih dari 300 uskup dari Timur dan 325 uskup dari Barat. Dalam konsili ini formula kredo iman Kristen diputuskan. Kredo itu mirip dengan yang dibacakan dalam liturgi hari ini yang mengatakan Yesus "ada bersama dengan Bapa" untuk melawan Arianisme.

Paus Fransiskus dan Patriark Bartolomeus bertemu untuk menandai 50 tahun sejak pertemuan hangat antara Paus Paulus VI dan Patriark Athenagoras. Pertemuan 1964 telah memecahkan keheningan berabad-abad antara Kristen Timur dan Barat, dengan segala konsekuensi sosial politik yang muncul, dan Eropa tetap mengalami kegagalan.

Pertemuan di Makam Suci telah menghidupkan kembali dialog antara umat Katolik dan Ortodoks. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, tetapi bervisi umum atas sakramen-sakramen dan tradisi para rasul.

Patriark Bartolomeus mengatakan,”Dialog untuk persatuan antara Katolik dan Ortodoks akan mulai lagi dari Yerusalem. Di kota itu, pada musim gugur, pertemuan Komisi Bersama Katolik – Ortodoks akan diselenggarakan diselenggarakan Patriark Ortodoks Yunani Teofilus III. Ini adalah perjalanan panjang tempat kita semua harus berkomitmen tanpa kemunafikan.”

"Yerusalem adalah tempat, tanah dialog antara Allah dan manusia, tempat Logos Allah menjelma. Pendahulu kami Paus Paulus VI dan Patriark Athenagoras telah memilih tempat ini untuk memecah keheningan yang berlangsung berabad-abad antara dua Gereja yang bersaudara.”

"Aku telah berjalan dengan saudaraku Fransiskus di Tanah Suci tidak dengan ketakutan Lukas dan Kleopas dalam perjalanan mereka ke Emaus (lihat Lukas 24 : 13-35), tetapi terilhami harapan hidup yang kami pelajari dari Tuhan kita.” (asianews.it)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home