Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Demensia
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Orang lanjut usia yang tidak cukup mendapatkan vitamin D memiliki risiko menderita demensia atau penyakit Alzheimer yang jauh lebih tinggi, menurut studi terbesar dari jenisnya mengenai topik tersebut pada Rabu (6/8).
Vitamin D bisa didapat dari sinar matahari dan dari ikan yang mengandung minyak seperti salmon, tuna atau mackerel, serta susu, telur dan keju. Jenis vitamin tersebut juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Dalam laporan di jurnal Neurology, tim peneliti internasional menemukan bahwa orang-orang yang sangat kekurangan vitamin D dua kali lebih mungkin untuk menderita demensia dan Alzheimer dibandingkan dengan orang yang mendapatkan cukup vitamin D.
Temuan itu didasarkan pada studi dari 1.658 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, yang masih dalam kondisi sehat dan mampu berjalan tanpa bantuan.
Para peserta tersebut kemudian diamati selama enam tahun. Pada saat itu, 171 partisipan mengalami demensia dan 102 menderita penyakit Alzheimer.
Mereka yang kekurangan vitamin D memiliki 53 persen peningkatan risiko demensia dalam jenis apapun. Mereka yang sangat kekurangan vitamin D memiliki peningkatan risiko 125 persen lebih dari mereka dengan tingkat vitamin D-nya cukup.
Jumlah yang sama juga tercatat untuk penyakit Alzheimer: mereka yang kekurangan vitamin D, 69 persen lebih mungkin menderita demensia jenis tersebut, dan mereka yang sangat kekurangan vitamin D, 122 persen lebih mungkin untuk menderita Alzheimer.
“Awalnya kami berharap untuk menemukan hubungan antara kadar rendah vitamin D dengan risiko penyakit demensia dan Alzheimer, tetapi hasilnya mengejutkan -- kami benar-benar menemukan bahwa asosiasi itu dua kali lebih kuat dari yang kami perkirakan,” kata pemimpin tim peneliti, David Llewellyn, di University of Exeter Medical School.
“Saat ini dibutuhkan uji klinis untuk menentukan apakah memakan makanan seperti ikan berminyak atau mengonsumsi suplemen vitamin D dapat menunda atau bahkan mencegah timbulnya Alzheimer dan demensia.”
Dia menambahkan bahwa studi ini belum bisa menunjukkan apakah Vitamin D bisa menurunkan penyebab demensia, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Sekitar 44 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2050.
Sekitar satu miliar orang di seluruh dunia juga diperkirakan memiliki kadar vitamin D yang rendah.
Orang lanjut usia dapat sangat rentan terhadap kekurangan seperti itu karena kulit mereka kurang mampu mengubah sinar matahari menjadi vitamin D. (AFP)
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...