KKP Perkuat Kompetensi SDM KP di Maluku
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyambut baik dan mendukung langkah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan yang membangun Balai Pendidikan dan Latihan Kelautan dan Perikanan di Oping, Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah pada 19 Februari 2015 lalu.
“Langkah ini sejalan dengan yang dilakukan KKP untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) kelautan dan perikanan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan sebagai bagian untuk menyiapkan SDM kompeten dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun ini,” kata Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) Suseno Sukoyono dalam konferensi pers di Menara Kadin Jalan H.R Rasuna Said Jakarta Selatan, Senin (2/3).
“BPSDM KP sendiri telah memiliki Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waeheru dan balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) di Ambon, Maluku sebagai bagian dari komitmen KKP untuk mencetak SDM kompeten gunamenjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional.”
Dia juga mengatakan bahwa pada tahun 2015 ini BPSDM KP mengembangkan kedua Unit Pelaksana Teknis (UPT)nya dengan menambah daya tampung peserta didik di SUPM Waeheru agar dapat menerima lebih banyak siswa, membangun technopark untuk menghasilkan SDM yang berkompeten dan wirausaha baru di sektor kelautan dan perikanan, melakukan pelatihan konservasi bersama National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), melanjutkan pelatihan observer sekaligus melakukan sertifikasi kompetensi SDM kelautan dan perikanan di wilayah tersebut agar bisa bersaing di pasar global.
Untuk memperkuat SDM kelautan dan perikanan di Maluku dan sekitarnya, BPSDM KP sangat terbuka untuk melakukan kerja sama dengan KADIN maupun Pemerintah Daerah Maluku untuk memanfaatkan fasilitas, baik di SUPM maupun di BPPP yang dapat dimanfaatkan Balai Pendidikan dan Latihan Kelautan dan Perikanan di Oping. Kegiatan tersebut sudah dilakukan, seperti dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Ambon, SMK Al Wathan, SMK N 1 Seram Barat, SUPM Luswed Tual, SMK N 2 Kairatu, SMK N 1 Banda Naira, SMK N 1 Leihitu, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Darussalam Ambon, dan UPTD BBI Air Tawar Waeheru.
Selain SUPM Waeheru dan BPPP Ambon, BPSDM KP memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya di berbagai daerah di Indonesia, baik di bidang pendidikan maupun pelatihan. Data 2014 menunjukkan jumlah peserta didiknya mencapai 6.533 orang dengan lulusan pada tahun itu sebanyak 1.665 orang. Para lulusan 2014 tersebut sebanyak 95,74% terserap kerja di perusahaan, pemerintahan, dan menjadi wirausaha.
Selain itu, KKP mulai mengembangkan 10 Poltek KP di berbagai daerah di Indonesia secara bertahap, sesuai dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Pada 2015 akan dibangun Poltek KP di Karawang, Jabar; Bone, Sulsel; dan Kupang, NTT, serta dilakukan kajian Poltek KP di Natuna, Kepulauan Riau.
Di bidang pelatihan, BPSDM KP memiliki BPPP di Medan, Sumatera Utara; Tegal, Jateng; Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim); Aertembaga, Bitung, Sulut; dan Ambon, Maluku; serta satu Balai Diklat Aparatur di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Untuk memperlancar jangkauan pelatihan bagi masyarakat, BPSDM KP mendirikan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebanyak 417 di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Maluku. Lulusan pelatihan ini perlu dibekali sertifikasi berstandar internasional untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Pada 2015 KKP akan melakukan sertifikasi kepada 21.250 orang.
Pelatihan yang dilaksanakan terdiri dari bidang perikanan tangkap, permesinan kapal perikanan, perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, kerajinan kekerangan, manajemen wirausaha, konservasi perairan, dan pemantauan kapal perikanan (observer).
Pelatihan observer sangat penting untuk mencegah praktik Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing. Berdasarkan data Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan BPSDM KP, pada tahun 2013-2014 telah dilakukan pelatihan observer bagi 397 orang, dengan rincian tahun 2013 sebanyak 24 orang dan 2014 ditingkatkan lagi jumlahnya yang terbagi kepada tiga gelombang, yaitu Gelombang I 145 orang, Gelombang II 156 orang, dan Gelombang III 72 orang. Pelatihan ini adalah hasil kerja sama BPSDM KP dengan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP. Rencananya pada 2015 akan diselenggarakan pelatihan observer bagi 150 peserta.
Untuk pengembangan Techno Park, selain di Ambon, Maluku, akan dilakukan di BPPP di Tegal, Jateng; Banyuwangi, Jatim; dan Aertembaga, Bitung; Sulut. Techno Park ini berperan penting di bidang pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. Tujuannya adalah mencetak SDM kelautan dan perikanan kompeten dan mengembangkan inkubator bisnis.
Sementara itu di bidang penyuluhan, BPSDM KP berkoordinasi dengan seluruh Kabupaten/kota dan Provinsi di Indonesia, termasuk Maluku. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Kelautan dan Perikanan per hari ini, terdapat penyuluh perikanan sebanyak 380 orang di Maluku dan 296 orang di Maluku Utara.
Jumlah tersebut merupakan bagian dari 13.250 penyuluh perikanan se-Indonesia, yang terdiri dari 3.208 penyuluh perikanan PNS, 1.204 Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), 8.520 penyuluh swadaya, 201 PPTK Daerah, 40 penyuluh swasta, dan 77 penyuluh honorer. Mereka bertugas mendampingi dan membimbing para pelaku utama kelautan dan perikanan (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan, serta petambak garam), mencatat data dan permasalahan di lapangan, serta sebagai Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).
“Pengembangan SDM tersebut dirasa sangat penting, karena mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan pada hakekatnya adalah mengelola SDM-nya, terlebih lagi dalam menghadapi MEA Tahun 2015,” ujar Suseno.
Dia berharap program dan kegiatan KKP dan KADIN dapat disinergikan dengan sebaik-baiknya, khususnya di bidang pengembangan kapasitas masyarakat guna mencetak SDM andal untuk mendukung pembangunan nasional di sektor kelautan dan perikanan.
Editor : Eben Ezer Siadari
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...