Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 01:00 WIB | Senin, 01 Agustus 2016

Komunikator Efektif

Tataplah mata orang yang berkomunikasi dengan Anda!
Menjaga kontak mata (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Decker Communications, sebuah lembaga konsultasi dan Pelatihan komunikasi, setiap tahun membuat peringkat dari mereka yang dianggap komunikator terbaik dan terburuk. Dari deretan nama itu, terbaca mengapa orang dapat menilai orang lain dari cara berkomunikasinya.

Komunikasi itu seni. Sangat betul. Dan karena itu, perlu dipraktIkkan untuk menjadi semakin mahir. Tak ada seni yang bisa dikuasai tanpa berlatih. Kegagalan menciptakan komunikasi yang baik tak perlu menjadi penghalang karena pasti akan semakin terampil dengan banyaknya latihan.

Untuk tahun 2015, disebutlah 10 komunikator terbaik dan terburuk menurut versi Decker Communications. Dalam daftar terbaik, muncul sebagai nomor wahid nama Kat Cole, CEO sebuah perusahaan makanan yang diceritakan ”berkomunikasi dengan cara yang membuat Anda ingin terus mendengarkannya”. Sebagai nomor dua muncul nama Misty Copeland, balerina dari America’s Ballet Theatre, yang setiap hari melantunkan kata-kata syukur karena katanya orang pada dasarnya selalu memiliki cerita yang bisa dibagi kepada orang lain. Nama lain yang muncul adalah Marco Rubio, politikus Amerika Serikat, dan Justin Trudeau, Perdana Menteri Canada.

Sementara dalam daftar komunikator terburuk muncul nama-nama: Martin Shkreli, CEO muda berusia 32 tahun dari Turing Pharmaceuticals dari Swiss, sebagai komunikator terburuk nomor wahid, karena dikenal arogan, berbicara dengan hidung naik ke atas. Ia tidak membangun rasa percaya dalam berkomunikasi maupun dalam langkah bisnisnya, misalnya menjual sebuah produk yang bisa menyelamatkan jiwa dengan kenaikan 5.000%.

Sebagai nama kedua muncul Michael Horn, CEO Volkswagen yang baru saja diketahui berbohong mengenai kualitas emisi kendaraan yang dibuatnya. Michael disebutkan: ”tidak menunjukkan rasa penyesalan yang sungguh ketika menyampaikan permohonan maafnya, bahkan seperti membela diri dan mengatakan dengan bahasa tubuhnya bahwa mereka sekadar tertangkap basah.” Permohonan maaf tak harus menggunakan catatan, melainkan tatapan mata serta bahasa tubuh yang sungguh-sungguh.

Kemudian muncul nama Kevin Mc Carthy, anggota kongres Amerika Serikat yang dikatakan: ”tak memiliki kredibilitas karena mengatakan satu hal, tetapi melakukan yang sebaliknya”. Juga ada nama Justin Bieber, Kim kardashian, Skepp Blatter, dan beberapa nama lain.

Ada beberapa anjuran untuk membangun komunikasi yang efektif. Pertama, bahasa tubuh yang mendukung, yaitu tataplah mata orang yang berkomunikasi dengan Anda, berpusatlah kepada orang di hadapan Anda itu, bukan pada apa yang ingin Anda katakan selanjutnya, dan pastikan Anda memahami apa yang dikomunikasikan kepada Anda.

Kedua, hindari terjadinya halangan seperti mengeluarkan kata-kata bersifat instruksi, mengeluarkan kata mengancam, menampakkan sikap superioritas mental atau terlalu banyak menasihati.

Ketiga, belajarlah untuk mengendalikan emosi. Dalam keadaan emosional, mudah terlontar kata-kata yang tak diterima baik, bahkan menyakiti. Perlu diingat bahwa orang dapat melupakan apa yang dikatakan kepadanya, tetapi orang akan sulit melupakan bagaimana Anda mempengaruhi perasaannya. Ibarat gelas yang telah retak, tak dapat diperbaiki. Ibarat kertas yang telah dikumal-kumal, tak mungkin kembali seperti sediakala. Memaafkan mungkin mudah, tetapi melupakan tidak.

Di balik komunikasi yang baik, tentu akan tercermin karakter yang baik, karena itu membangun hidup yang berdamai dengan diri sendiri, adalah rahasia utama di balik kemampuan komunikasi yang baik.

Jangan pernah penyerah jika belum berhasil hari ini karena seperti semua seni yang lain, komunikasi Anda akan menjadi semakin baik dengan banyaknya latihan.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home