Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 12:30 WIB | Minggu, 26 Januari 2014

Korban Kecelakaan Lalu Lintas Lebih Banyak dari Korban Perang

Rendahnya disiplin berlalu lintas menyebabkan meningkatnya kecelakaan. (Foto: dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setiap tahun 1,2 juta orang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya, dan sekitar dan 50 juta orang korban kecelakaan mengalami luka serius dan cacat tetap.

Data tersebut dilansir oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah korban itu lebih tinggi daripada korban perang. Sebagai perbandingan, dalam delapan tahun perang teluk, korban meninggal 1,2 juta jiwa, atau sekitar 150.000 per tahunnya.

Oleh karena itu WHO dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan perhatian serius pada masalah kecelakaan lalu lintas dengan menetapkan tahun 2011 -2020 sebagai dekade keselamatan jalan raya. Dengan target penurunan korban hingga 50 persen dalam sepuluh tahun.

Dalam berbagai kesempatan, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan bahwa di Indonesia, pada tahun 2013 ada 25.000 orang meninggal sebagai akibat kecelakaan lalu lintas. Angka itu memang menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar  27.000 jiwa meninggal.

Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas disebutkan menempatkannya sebagai pembunuh ketiga di dunia. Angka kecelakaan secara global itu berarti rata-rata meninggal dunia akibat kecelakaan sekitar 80 orang per hari atau sekitar empat orang per jam di seluruh dunia.

Berkaitan dengan hal itu, hari Minggu (26/1) ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di Bundaran Hotel Indonesia, di Jakarta. Dalam kesempatan itu juga dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah pejabat lainnya.

Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas secara resmi dicanangkan Presiden Yudhoyono dengan menekan tombol sirene, didampingi Wakil Presiden Boediono dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan pelepasan balon ke udara.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi guna mencegah atau setidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan berlalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas, menurut Presiden, kini telah menjadi perhatian PBB mengingat banyaknya korban jiwa yang terjadi. "Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, komponen bangsa, dan masyarakat luas mari dengan sungguh-sungguh dengan daya upaya sekuat tenaga kita untuk mencegah paling tidak mengurangi secara signifikan kecelakaan lalu lintas, semua turut bertanggung jawab, semua ikut bertugas, berupaya," kata Presiden seperti dikutip Antara.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home