Korban Meninggal Bentrokan Aceh Singkil Bertambah
ACEH SINGKIL, SATUHARAPAN.COM – Korban meninggal akibat bentrokan antaragama di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Daerah Istimewa Aceh, hari Selasa (13/10) dilaporkan bertambah. Korban meninggal merupakan penduduk Bulu Sema, Kecamatan Suro.
Menurut pemberitaan di Serambi Indonesia, korban meninggal yang belum diketahui namanya itu sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Simpang Kanan. "Sudah dua yang meninggal, satu lagi tadi luka di bagian dadanya," kata sumber Serambi Indonesia, hari Selasa (13/10).
Menurut kabar, korban meninggal hari Selasa (13/10), sekitar pukul 16.00 WIB, beberapa saat setelah dipulangkan dari puskesmas ke rumahnya. Korban mengalami luka parah akibat terkena tembakan senjata rakitan di bagian bahu kanannya.
Pihak medis tidak sempat mendata identitas korban tersebut karena sudah sekarat. Luka yang terdapat di bagian dadanya pendarahan hingga ke paru-paru.
Situasi mencekam kembali terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinisi Daerah Istimewa Aceh, hari Selasa (13/10). Massa dalam jumlah besar dengan ikat kepala putih, bambu runcing, dan senjata tajam, bergerak secara liar hingga membakar sebuah gereja di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, pada pukul 12.00 WIB.
Massa sebelumnya bergerak dari arah Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, lokasi terjadinya bentrokan fisik antarmassa, hingga menimbulkan satu korban jiwa. Setelah membakar gereja, massa kemudian bergerak ke lokasi lain.
Aparat keamanan bersenjata lengkap yang melakukan pengamanan tidak dapat menghalau massa. Pergerakan massa sulit dikendalikan, hingga akhirnya aksi pembakaran gereja pun tidak bisa dihindari.
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...