Maryam Zargaran Kelaparan Dalam Penjara Evin
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM – Perempuan Kristen yang berada dalam penjara Evin, Teheran – Maryam Naghash Zargaran – mengalami kelaparan di dalam penjara padahal saat ini dia menderita berbagai penyakit karena tidak diijinkan pihak berwenang untuk berobat.
Seperti diberitakan Christian Post, hari Kamis (14/7), ibu Zargaran, Zahra Pour Nouhi Langroudi menyebut bahwa selain menderita kelaparan, Zargaran saat ini membutuhkan perawatan medis.
Langroudi menambahkan Zargaran, bagaimanapun, membutuhkan perawatan rutin setelah sembilan tahun sebelumnya mengalami operasi jantung,
Langroudi menambahkan selain masalah jantung, Zargaran juga menderita sakit telinga, pusing terus menerus, mati rasa anggota badan, sakit kronis pada sendi dan tulang punggung, anemia berat dan diabetes.
Zargaran pernah mengalami perlakuan serupa pada Oktober 2015, kala itu dia diizinkan untuk menerima perawatan beberapa hari di luar penjara, tetapi terpaksa kembali sebelum selesai menjalani perawatan.
Beberapa waktu lalu, Zargaran sempat dibebaskan petugas penjara Evin untuk berobat, namun pihak berwenang menolak memperpanjang cuti tahanan.
Awal Mula Ditahan
Zargaran ditahan karena pemerintah Iran menuduh perempuan berusia 40 tahun tersebut dengan penistaan agama, dan melakukan persekongkolan yang membayakan keamanan nasional.
Zargaran ditangkap pada Desember 2012, kemudian pada awal Januari 2013 dia menjadi tahanan sementara selama tiga hari di kantor intelijen. Sebelum akhirnya dipindahkan ke penjara Evin.
Menurut keterangan intelijen, kala itu, Zargaran dituduh melakukan aktivitas Kristen bekerja sama dengan pendeta dari rumah pelayanan Saeed Ministries, Saeed Abedini.
Abedini – yang baru saja menghirup udara bebas setelah menjalani vonis tiga tahun penjara – beberapa waktu lalu mendoakan agar Zargaran cepat dipulihkan kesehatannya.
Saat Abedini di dalam penjara, Zargaran merupakan satu-satunya gembala rohani yang berani membeli konseling penghiburan kepada Abedini di penjara.
(christianpost.com)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...