Matius 22:37-39 Jadi Fondasi Batu Prasasti RS UKRIDA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Badan Pekerja Majelis GKI Sinode Wilayah Jawa Barat, Pendeta Sheph Davidy Jonazh mengaku disodorkan sejumlah ayat kepada pihaknya untuk dicantumkan di batu prasasti peresmian Rumah Sakit UKRIDA, hari Sabtu (12/12/2020).
“Kami memilih ayat yaitu Hukum Kasih yang diambil dari Matius 22:37-39, Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah sesamamu manusia, dan kami berharap bahwa ayat itu tidak hanya sekadar ditulis dan dicantumkan, tetapi benar-benar bisa menjiwai ke rumah sakit ini,” kata Pendeta Sheph Davidy Jonazh yang disiarkan melalui YouTube RS UKRIDA, hari Sabtu (12/12).
Pendeta Davidy menjelaskan bahwa kasih kepada Allah diwujudkan dengan kasih kepada sesama yaitu kasih kepada orang-orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini, sehingga melalui pelayanan rumah sakit ini orang merasa diperlakukan dengan secara manusiawi, diperlakukan dengan baik, bukan hanya sekadar pasien yang hanya untuk urusan administrasi dan urusan pengobatan belaka tetapi sebagai manusia yang seutuhnya.
Rumah Sakit UKRIDA, hari Sabtu (12/12/2020) diresmikan di tengah situasi yang jauh dari hiruk pikuk bahkan di saat masyarakat diselubungi oleh pandemi COVID-19.
BACA JUGA: RS UKRIDA Mengobati dengan Kasih dan Merawat dengan Hati
Pendeta Davidy mengatakan acara peresmian ini tentu bukan hanya sekadar sebagai simbol bahwa setelah ini besok dapat dilakukan pelayanan di Rumah Sakit UKRIDA, tetapi acara peresmian ini merupakan sebuah puncak dari rasa syukur.
“Betapa tidak bahwa kita menanti sudah cukup lama Rumah Sakit UKRIDA ini dapat beroperasi dan kita berharap bahwa Rumah Sakit UKRIDA ini juga bisa beroperasi dengan baik,” katanya.
Menurutnya, Rumah Sakit UKRIDA ini memang didirikan oleh karena kebutuhan fakultas kedokteran UKRIDA untuk rumah sakit pendidikan tapi sebagai rumah sakit fungsinya lebih daripada hanya sekadar rumah sakit pendidikan sesuai dengan keberadaannya rumah sakit itu punya nilai, punya pelayanan yang sangat luhur yaitu melayani orang-orang yang membutuhkan pelayanan di bidang kesehatan.
“Mereka yang menderita kesakitan, mereka membutuhkan pelayanan, maka di situlah peran Rumah Sakit UKRIDA yang bisa lakukan ini sangat sejalan dengan keberadaan gereja yang bagaimana peduli, yang bagaimana juga memberikan perhatian yang khusus untuk bisa melayani orang-orang yang menderita, orang-orang yang kesusahan khususnya juga yang mengalami kesakitan,” katanya.
Dalam kesempatan itu Pendeta Davidy berharap bahwa di samping UKRIDA ini menjadi rumah sakit pendidikan biarlah ini menjadi rumah sakit yang baik. Menurutnya, rumah sakit yang baik adalah rumah sakit yang bisa melakukan pelayanan bagaimana melayani orang-orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan itu secara manusiawi.
“Dengan bersama-sama kita doakan kiranya Rumah Sakit UKRIDA ini dapat berfungsi melayani dengan baik disamping menjadi Rumah Sakit pendidikan juga menjadi rumah sakit yang melayani masyarakat. Kiranya Tuhan memberkati,” katanya.
Saat menandatangani prasasti peresmian Rumah Sakit UKRIDA, Pendeta Davidy mengungkapkan perasaan haru yang begitu mendalam, sebab melalui penantian yang panjang pada akhirnya rumah sakit ini dapat diresmikan dan dapat beroperasional.
“Jadi saya menandatangani prasasti ini mewakili keluarga besar UKRIDA, mewakili keluarga besar Rumah Sakit UKRIDA dan terlebih lagi mewakili keluarga besar GKI,” katanya.
Peresmian, kata Pendeta Davidy, adalah puncak dari rasa syukur kita sehingga kita berharap bahwa rumah sakit ini nanti dapat beroperasional dengan baik, mendatangkan kebaikan bagi sesama kita yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Dalam nama Bapa Anak dan Roh Kudus saya mendatangani prasasti ini. Amin,” kata Pendeta Davidy seraya menandatangani prastasi rumah sakit UKRIDA disertai tepuk tangan hadirin yang hadir.
Rumah Sakit Bukanlah Tempat Untuk Mencari Untung
Sementara itu pendiri UKRIDA, Uripto Widjaja dalam sambutannya memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih dan maha besar untuk beroperasionalnya Rumah Sakit UKRIDA yang diresmikan hari ini.
Uripto Widjaja memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pengurus UKRIDA yang dalam situasi sulit di masa pandami sanggup mempersembahkan satu maha karya RS UKRIDA.
“Para pengurus, para simpatisan, seluruh keluarga besar UKRIDA dianjurkan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang, setelah rumah sakit UKRIDA ini beroperasi. Dengan doa, dengan pemohonan kepada Tuhan saya percaya bahwa kita dapat mengatasi itu semua,” kata Uripto Widjaja yang disiarkan melalui YouTube RS UKRIDA, hari Sabtu (12/12).
Dalam kesempatann itu, Uripto Widjaja mengatakan, “Satu hal lain yang harus kita perlu perhatikan, visi dari pada rumah sakit ini, apa? Apakah kita mau mencari untung dari rumah sakit? Saya kira pastikan dari sekarang, bahwa rumah sakit bukanlah tempat untuk mencari untung, tetapi lebih kepada tempat untuk melayani.”
Dia meminta kepada semua unsur pendukung dari pada rumah sakit UKRIDA harus siap untuk melayani karena tidak ada jalan lainnya selain tetap percaya bahwa dengan berpegang kepada pimpinan Tuhan, kita dapat melayani.
“Kita tidak akan menemui jalan buntu, kita akan dapat mengatasi semua kesulitan-kesulitan dan rumah sakit UKRIDA ini akan menjadi rumah sakit yang jaya, dan menjadi icon, menjadi juga satu tiang yang kuat untuk UKRIDA. Selamat bekerja Tuhan memberkati anda semua,” kata dia.
Acara peresmian Rumah Sakit UKRIDA yang disertai virtual tour dapat disaksikan melalui Channel YouTube berikut ini.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...