Melihat Supermoon dari Berbagai Negara
KUWAIT, SATUHARAPAN.COM – Pada Minggu (10/8), dunia disajikan suatu pemandangan yang langka dari biasanya yaitu bulan yang tampak lebih besar. Hal ini karena bulan lebih dekat pada tanggal tersebut ke bumi setelah dua dekade terakhir.
Menurut NASA yaitu lembaga pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa AS menyatakan tahun ini adalah bulan purnama terbesar yang kedua yang telah terjadi di musim panas ini di mana bulan ini 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih dekat daripada bulan purnama lain pada 2014. Sebelumnya, yang pertama terjadi pada 12 Juli 2014 lalu.
Sementara peningkatan benda angkasa dalam ukuran ini mungkin tidak akan terlihat terlalu jelas dengan mata telanjang dijuluki sebagai ‘supermoon’ yang merupakan nama ilmiah untuk bulan perigee yang artinya titik terdekat dengan bumi.
Meskipun supermoon terjadi rata-rata setiap 13 bulan sekali, diperkirakan tahun ini akan terjadi tiga kali berturut-turut. Supermoon yang pertama terjadi pada 12 Juli dan yang berikutnya muncul pada tanggal 9 September, menurut surat kabar harian The Independent yang berbasis di Inggris.
Peristiwa kosmik yang terjadi pada hari Minggu ini telah diperhitungkan tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2034 mendatang.
Meskipun bulan lebih dekat dengan bumi secara signifikan, namun hal tersebut tidak akan mengubah arus pasang laut. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...