Mengenal Kilo Class, Kapal Selam Canggih Yang Akan Dibeli TNI AL
SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Marsetio sudah mengumumkan rencana pembelian kapal selam Kilo Class dari Rusia. Meskipun jumlahnya belum diketahui, tapi deterrent kapal selam ini begitu tinggi. Bisa dipastikan negara sekitar Indonesia akan sangat khawatir dengan perkembangan ini. Indonesia memang tidak bermaksud untuk membuat khawatir negara mana pun, tapi kondisi laut yang sedemikian luas menyebabkan Kementerian Pertahanan dan TNI AL memutuskan mengakusisi kapal selam ini.
Mengapa kapal selam ini begitu mengkhawatirkan negara lain? Mari kita simak kesaktiannya seperti dikutip dari naval-technology.com.Kilo Class pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1980an dan didesain oleh Rubin Central Maritime Design Bureau St Petersburg .
Tipe ini didesain untuk berhadapan dan bertempur dengan kapal selam maupun kapal permukaan bahkan pesawat tebang. Kilo Class ini dianggap sebagai salah satu kapal selam diesel paling senyap di dunia sehingga memudahkan dirinya untuk menghindarkan diri dari pantauan sonar lawan.
Kapal selam ini dilengkapi sejumlah kemampuan tempur dan sistem komando yang menyediakan informasi untuk pengendalian yang efektif, termasuk sistem penembakan torpedo yang akurat. Kapal selam ini mempunyai endurance “berenang“ 10-12 knot saat berlayar di atas air dan 17-25 knot saat di bawah air, mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter serta bisa beroperasi tanpa henti hingga 45 hari.
Kilo Class dilengkapi 18 torpedo 533 mm, rudal antikapal Novator Club-S (SS-N-27), 24 ranjau laut dan 8 rudal antiserangan udara SA-N-8 Gremlin/SA-N-10 Gimlet . Kemampuan meluncurkan rudal ini yang sangat ditakuti siapapun dalam pertempuran laut. Apalagi, di kawasan Asia Tenggara belum ada negara yang mengoperasikan kapal selam berpeluru kendali termasuk Australia.
Kilo dilengkapi sonar digital MGK-400EM yang mendeteksi target kapal selam dan kapal permukaan serta mendeteksi sinyal suara bawah air. Radar mampu berperasi di dalam air dan permukaan serta mampu menyediakan informasi mengenai situasi bawah air dan udara, identifikasi kawan dan lawan serta keselamatan navigasi. Kilo dilengkapi dengan sistem sonar Rubikon MGK-400 yang tercakup didalamnya untuk mendeteksi ranjau. Hingga saat ini ada beberapa angkatan laut yang mengoperasikan Kilo Class ini diantaranya, Aljazair, China, India, Polandia, Iran, dan Vietnam selain tentunya Rusia yang mengoperasikan puluhan kapal selam ini.
Editor : Prasto Prabowo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...