Mesir Usir Dubes Turki setelah Bersitegang Mengenai Morsi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Mesir mengusir duta besar Turki pada Sabtu (23/11) dan Ankara membalasnya dengan menurunkan hubungan kedua negara, yang menandai ketegangan lebih lanjut setelah penggulingan presiden Mohamed Morsi pada Juli.
Perseteruan terbaru antara dua sekutu AS itu terjadi setelah Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis mengkritik “kudeta” yang menggulingkan Morsi dan tindakan keras Mesir terhadap para pendukungnya.
Para pejabat Turki awalnya berharap perbedaan tersebut bisa diselesaikan, tapi Erdogan tampaknya memberikan tekanan yang baru setelah perseteruan tersebut, mengatakan: “saya tidak akan pernah menghormati orang-orang yang menduduki kekuasaan melalui kudeta.”
Pernyataan itu disampaikan setelah Kairo mengusir duta besar Turki Huseyin Avni Botsali, menyatakan dirinya persona non grata, menurunkan hubungan ke level diplomatik (charge d'affaire) dan memilih untuk tidak mengirim duta besarnya kembali ke Ankara.
Kementerian Luar Negeri Mesir menuduh Turki “mendukung organisasi yang ingin menciptakan ketidakstabilan di dalam negeri,” mengacu pada gerakan Ikhwanul Muslimin yang dinaungi oleh Morsi.
Pihaknya mengatakan bahwa Ankara juga “berusaha untuk memengaruhi masyarakat internasional terhadap kepentingan Mesir.”
Turki menanggapi dengan menyatakan utusan Mesir Abderahman Salah El - Din “persona non grata” dan menurunkan hubungan dengan Kairo “sejalan dengan prinsip timbal balik yang membentuk dasar dari hubungan internasional.”
Kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Mesir untuk memberikan penjelasan dan mengatakan Ankara menuduh Kairo bertanggung jawab atas ketegangan saat ini. (AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...