Meski Tanpa Jokowi, Basuki Akan Putuskan Monorel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah begitu baik hati, memberi dua bulan lagi untuk PT Jakarta Monorel (PT JM) melengkapi 15 syarat yang belum dipenuhi. Namun jika tidak, meski tanpa Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Joko Widodo (Jokowi), dirinya tidak akan segan-segan menghentikan langkah PT JM terhadap proyek monorel Jakarta.
“Dari 15 syarat yang kita minta itu masih banyak sekali yang disembunyikan. Kalau dua bulan lagi masih tidak bisa, kan Pak Jokowi masih cuti, ya sudah saya yang putuskan bahwa mereka tidak layak membangun monorel di Jakarta,” kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/6).
Bagaimanapun, Basuki mengaku tetap butuh monorel untuk Jakarta, tapi belum tentu nanti yang akan membangun adalah PT JM, apabila dirinya sudah memutuskan penghentiannya. Nantinya, proyek monorel akan dilakukan lelang ulang, karena masih ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kita yang mau mengerjakan salah satu mega proyek bidang transportasi massal tersebut sesuai dengan rekomendasi Kementerian Perhubungan RI.
Basuki mengaku kesal terhadap PT JM lantaran banyak hal yang tidak dipresentasikan secara mendetil, salah satunya ketika mereka meminta lahan di Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk pembangunan depo monorel.
“Dia mau depo di Tanah Abang seluas 150 meter, saya tanya konstruksinya seperti apa, fondasinya berapa lebar, apakah satu tiang bisa menopang bangunan sepanjang 150 meter untuk tiga lantai, kemudian kalau satu tiang saja lebarnya sudah 2,5 meter pasti jalan di sana akan jadi korban,” kata Basuki.
Basuki juga mensanksikan perihal pembiayaannya. PT JM pernah memaparkan bahwa PT JM akan berhutang ke asing sebesar 70 persen, berarti PT JM sudah punya modal sebanyak 30 persen.
“Saya bilang ke mereka, kalau proyek monorel total biayanya Rp 12 triliun, mereka harus tunjukan ke Pemprov DKI yaitu Rp 3,6 triliun. Duitnya sebesar itu ada tidak? Bukan berarti saya mempersulit mereka dengan menambah syarat, tetapi saya takut mereka tidak punya uang untuk merampungkan proyek itu,” jelas dia.
Jadi banyak sekali jawaban yang disembunyikan oleh PT JM menurut Basuki. Dia mengungkapkan, bahkan dalam pengajuan kredit bank sekalipun, bukan hanya soal modal dan peluang usaha, melainkan karakter pribadi orang yang mengajukan kredit juga di lihat, dulunya orang tersebut seperti apa.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...