Militer AS Izinkan Seragam dengan Kekhasan Agama
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Militer Amerika Serikat mengubah aturan seragam militer yang memungkinkan memungkinkan anggotanya mengenakan pakaian terkait kekhasan agama termasuk turban, kupluk, memelihara jenggot dan memiliki tato. Demikian pejabat militer AS.
Tentara Muslim, Sikh , Yahudi dan Wiccan, yang menjadi anggota marinir, pelaut dan penerbang sekarang dapat meminta pengecualian untuk seragam militer yang selama ini diatur secara ketat.
Permintaan itu bisa diajukan dan akan dievaluasi secara individual, namun bisa ditolak jika mereka menghambat kesiapan militer.
Sebelumnya, setidaknya ada tiga anggota militer dari Sikh telah memenangkan seragam yang khusus.
Kebijakan ini dianggap sebagai kemajuan bahwa militer menyatakan komitmen untuk melindungi kebebasan beragama, kata Amardeep Singh salah satu pendiri Koalisi Sikh di AS.
Permintaan anggota untuk pakaian yang terkait agama akan dipertimbangkan kasus per kasus untuk memastikan hal itu tidak mempengaruhi "prestasi misi, ikatan satuan, dan ketertiban dan disiplin,” kata Letnan Nate Christensen kepada BBC.
Banding juga akan diizinkan untuk memakai jenggot atau pakaian khusus, misalnya, namun dapat ditolak jika mereka menghalangi operasi yang aman dari senjata atau peralatan militer, seperti helm atau masker pelindung.
Sebuah akomodasi perubahan seragan hanya akan berlaku untuk tugas anggota saat ini yang membutuhkan pengecualian baru dengan setiap perpindahan, menurut salinan kebijakan yang diperoleh oleh BBC.
Kebijakan baru itu berlaku pada hari Rabu (22/1), dan akan berlaku untuk semua agama yang diakui oleh militer AS di semua cabang.
Militer AS memiliki hampir 3.700 anggota Muslim dan 1.500 Wicca, menurut statistik yang dilansir NBC News. Namun masih belum jelas berapa banyak yang akan mengajukan permohonan dispensasi seragam tersebut.
"Kami tidak tahu berapa banyak permintaan yang akan masuk," kata Letnan Christensen. "Dan tidak ada dua permintaan akan sama."
Amardeep Singh, salah satu Sikh Coalition, sebuah kelompok advokasi, menggambarkan kebijakan Pentagon sebagai langkah maju, namun masih belum pasti bagi Sikh Amerika yang dalam agama mengharuskan pria untuk memakai turban, memelihara jenggot dan rambut panjang.
"Namun ini benar-benar kemajuan bahwa militer menyatakan komitmen untuk melindungi kebebasan beragama ... Namun, itu jelas bahwa kita membutuhkan jalan panjang untuk mencapainya." (bbc.co.uk)
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...