Minyak Dunia Anjlok, Schlumberger Pecat 9000 Karyawan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Perusahaan pengeboran minyak terkemuka dunia, Schlumberger terpaksa memecat 9000 karyawan akibat krisis harga minyak dunia.
“Kami telah mengambil sejumlah tindakan untuk merstrukturisasi dan merampingkan organisasi,” kata Pimpinan Schlumberger, Paal Kibsgaard seperti tertuang di Business Insider, Jumat (16/1).
Manajemen Schlumberger menyatakan pemangkasan karyawan dilakukan sebagai salah satu respons mengantisipasi rendahnya kegiatan eksplorasi pada 2015.
Schlumberger adalah penyedia peralatan dan jasa untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas terbesar di dunia. Perusahaan yang didirikan di Prancis pada 1926 ini mempekerjakan sekitar 126 ribu karyawan dan beroperasi di 85 negara.
Schlumberger juga mengklaim bahwa jumlah pekerja yang diberhentikan kali ini telah mencakup sekitar 7,5 persen dari seluruh pekerjanya di pasar. Tercatat selama 2014 dalam satu semester terakhir pendapatan dan harga saham Schlumberger merosot hingga 30 persen akibat penurunan harga minyak dunia.
Schlumberger sebelumnya merilis kinerja keuangannya untuk kuartal keempat tahun lalu dengan membukukan penerimaan sebesar 302 juta dolar AS, di mana besaran tersebut menurun 82 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pendapatan tercatat tumbuh 6,2 persen menjadi 12,6 juta dolar AS. Kinerja penurunan tajam penerimaan terutama disumbang oleh runtuhnya harga minyak dunia. Saat ini Schlumberger menyatakan nilai earnings per share (EPS) atau pendapatan per lembar saham mencapai 1,5 dolar AS dan total penerimaan perusahaan sebesar 12,6 miliar dolar AS.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai EPS naik 11 persen dan penerimaan perusahaan meningkat 6 persen. (businessweek.com/businessinsider.com/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...