Netanyahu Disambut Bagai Pahlawan oleh Anggota Kongres AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk berpidato di hadapan anggota Kongres Amerika Serikat pada Selasa (3/3) disambut dengan tepuk tangan meriah dan dielu-elukan bak pahlawan sambil para anggota legislatif itu berdiri mengiringi langkah pemimpin negara Yahudi itu memasuki ruangan.
CNN melaporkan, pidato Benjamin Netanyahu juga disambut berkali-kali tepuk tangan ditingkahi dengan suara-suara dukungan yang memekakkan telinga dari para hadirin, kendati 50 anggota Kongres dari Partai Demokrat memilih memboikot acara yang kontroversial itu.
Netanyahu di Washington bukan atas undangan Obama, tetapi diminta untuk memberikan pidato oleh politisi Partai Republik yang juga ketua DPR AS, John Boehner, sebuah langkah yang menempatkan aliansi AS-Israel menjadi perdebatan bipartisan di dalam negeri AS. Fakta bahwa Netanyahu sedang menghadapi tantangan yang berat untuk bisa terpilih kembali pada Pemilu 17 Maret mendatang memicu kecurigaan di kalangan pejabat pemerintah bahwa Netanyahu menggunakan pidato di Kongres AS untuk kepentingan politik.
Dalam pidatonya, Netanyahu memperingatkan bahwa kesepakatan yang diusulkan oleh negara-negara maju di bawah pimpinan AS, akan memberikan waktu tenggang bagi Iran - periode yang dibutuhkan untuk menghasilkan senjata nuklir - menjadi jauh lebih pendek daripada yang diinginkan AS.
Di luar dugaan, Netanyahu ternyata menahan diri untuk membuka perincian kesepakatan tersebut, menyusul peringatan sengit oleh para pejabat AS bahwa pembocoran isi kesepakatan bisa menghancurkan perundingan yang sedang berlangsung. Sebelumnya, ia diperkirakan akan berbicara blak-blakan mengenai perincian kesepakatan antara negara-negara maju dengan Iran, dalam upayanya untuk menggagalkan perundingan tersebut.
"Ibu-ibu dan Bapak-bapak, sejarah telah menempatkan kita di persimpangan jalan yang menentukan. Kita sekarang harus memilih di antara dua jalur," kata Netanyahu, dan meminta negosiator nuklir untuk menghentikan rencana Iran dan bertahan pada kesepakatan yang tidak membiarkan Teheran memiliki "infrastruktur nuklir raksasa" dan jalan mudah untuk membuat bom.
Netanyahu juga memperingatkan bahwa Teheran sudah lama menjalankan perang teror rahasia melawan AS dan Israel serta bermain "petak umpet" menyembunyikan level sebenarnya dari program nuklirnya.
Dia menambahkan bahwa proxy Iran seperti Hizbullah telah "mencengkeram Israel dengan tiga tentakel teror", dan bahwa Teheran telah masuk ke dalam kekosongan yang terjadi di Timur Tengah dengan menelan negara-negara yang terpecah oleh gejolak Timur Tengah seiring dengan ucapan-ucapan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memuntahkan kebencian-kebencian lama memakai teknologi baru. "ia mentweet bahwa Israel harus dimusnahkan," kata Netanyahu.
Dia juga mengatakan Amerika Serikat jangan sampai tertipu karena memiliki kepentingan bersama dengan Iran dalam melenyapkan ISIS seraya mengingatkan bahwa: "Musuh dari musuh Anda adalah musuh Anda." Ia juga mengingatkan bahwa Iran memiliki sejarah yang sangat panjang dalam melakukan penyerangan terhadap AS dan Israel melalui jejaring antiteror global.
Perdana Menteri Israel itu memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa ia sangat menyesal kehadirannya di Washington dipandang sebagai taktik politik, setelah berjalan masuk ke dalam ruangan yang disambut layaknya pahlawan oleh para anggota legislatif sambil beridri dan bertepuk tangan.
Dia mengatakan dia akan "selalu berterima kasih" kepada Presiden Barack Obama atas dukungannya kepada Israel, termasuk dalam banyak yang tidak akan pernah diketahui karena alasan keamanan nasional.
Argumen implisit Netanyahu adalah ukuran program pengayaan uranium Iran yang diperbolehkan dalam kesepakatan itu yang menurut dia masih dapat memberi Iran kesempatan membuat senjata nuklir. Konon, ukuran itu adalah sekitar 6.000 sentrifugal. Selain itu permintaan Iran untuk mempertahankan program penelitian dan pengembangan teknologi nuklir yang lebih maju diperkirakan dapat memperkecil tenggang waktu untuk bisa membuat bom kurang dari satu tahun. Sementara Pemerintahan Obama mengatakan tujuan kesepakatan itu adalah untuk membekukan program nuklir Iran, dan adanya tenggang waktu satu tahun adalah waktu untuk memastikan dunia dapat bertindak terhadap Iran apabila Teheran mengkhianati kesepakatan.
Para pembantu Netanyahu mengatakan pidato di depan Kongres tersebut merupakan kesempatan terakhir bagi Israel untuk mengemukakan kekhawatirannya pada kesepakatan yang kini tengah dalam proses dirundingkan antara negara-negara maju dengan Iran. Itu sebabnya, Netanyahu perlu menjelaskan kepada anggota parlemen AS apa isi draf perjanjian yang tengah dirundingkan itu.
Penasihat Netanyahu juga mengakui kalangan politisi Partai Demokrat senior meminta Netanyahu untuk tidak menggunakan retorika yang akan mempermalukan presiden.
Sebelumnya, ketika berpidato di depan AIPAC, Netanyahu mengatakan tujuannya datang ke Washington adalah untuk berbicara tentang kesepakatan yang dapat mengancam kelangsungan hidup Israel.
"Saya berencana untuk berbicara tentang rezim Iran yang mengancam untuk menghancurkan Israel, yang melahap negara-negara di Timur Tengah, yang mengekspor teror di seluruh dunia, dan itu terus berlangsung, dan pada saat yang sama mereka mengembangkan senjata nuklir."
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...