Orientasi Baru Iran Menuai Tanggapan Positif
KUWAIT CITY, SATUHARAPAN.COM – Enam kerajaan Arab Teluk pada Rabu (11/12) memuji “orientasi baru” kepemimpinan Iran dan mendesak adanya “langkah konkret” guna mencapai perdamaian regional berkelanjutan. Pada waktu yang sama, utusan Iran, Hassan Habibollah-Zadeh, akan mengunjungi Inggris. Ini adalah kunjungan balasan setelah utusan Inggris mengunjungi Teheran.
Komentar tersebut muncul dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akhir KTT Gulf Cooperation Council (Dewan Kerja Sama Teluk/GCC), yang terdiri atas enam negara di kawasan Teluk dipimpin oleh Arab Saudi yang didominasi Sunni, selama dua hari di Kuwait City.
Kerajaan itu “menyambut orientasi baru dari kepemimpinan Iran terhadap GCC dan berharap orientasi tersebut akan diikuti dengan langkah nyata yang secara positif berdampak pada perdamaian regional,” kata pernyataan tersebut.
Mereka juga “menyambut kesepakatan sementara yang ditandatangani oleh P5+1 dan Iran sebagai langkah pertama terhadap kesepakatan yang inklusif dan langgeng pada program nuklir Iran yang akan mengakhiri kekhawatiran internasional dan regional.”
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pekan lalu berusaha memastikan negara-negara Teluk bahwa kesepakatan nuklir tersebut tidak membebani mereka dan menyerukan tahap baru dalam hubungan saat dia mengunjungi empat negara GCC, namun bukan Arab Saudi atau Bahrain.
Utusan Iran untuk Inggris
Utusan baru Iran untuk Inggris akan melakukan kunjungan pertamanya ke London pada pekan ini, kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Rabu (11/12), saat hubungan kedua negara itu mencair.
Kunjungan yang dilakukan oleh Hassan Habibollah-Zadeh tersebut menyusul kunjungan mitranya dari Inggris, Ajay Sharma ke Teheran pada pekan lalu.
Kunjungan Sharma merupakan kunjungan pertama seorang diplomat Inggris ke Iran sejak mahasiswa Islam menyerbu kedutaan Inggris di Iran dua tahun lalu, mendorong hubungan kedua negara itu makin membeku.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada AFP bahwa Habibollah-Zadeh akan menghabiskan dua hari, Kamis dan Jumat, di Inggris.
“Dia akan bertemu dengan sejumlah pejabat Inggris di Kementerian Luar Negeri pada Jumat, termasuk pejabat non-residen Inggris Ajay Sharma,” kata juru bicara itu. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...