Pastor Yesuit Diculik di Afghanistan
AFGHANISTAN, SATUHARAPAN.COM – Seorang Pastor Yesuit diculik enam laki-laki bersenjata di provinsi Herat di Afghanistan pada 2 Juni. Sejauh ini belum ada berita tentang penculikan itu. Tidak ada seorang pun yang mengaku bertanggung jawab dan tidak ada uang tebusan yang dituntut sejauh ini.
"Seluruh hidupnya sebagai Jesuit yang menyenangkan dia habiskan dalam pelayanan untuk Yesus yang lain. Terutama mereka yang kurang beruntung dan mereka yang dirampas martabatnya sebagai manusia,” kata Pastor Victor Edwin SJ berbicara tentang penculikan Pastor Alexis Prem Kumar SJ. Seperti diberitakan Rabu (4/6).
Wakil kepala polisi Herat, Mohammad Nadir Fahimi, menyebutkan enam laki-laki bersenjata telah menculik Pastor Alexis Prem Kumar SJ dan mungkin telah membawanya ke distrik Gulran. Dia mengatakan pihak berwenang bekerja dengan para tokoh tua di distrik itu untuk mencoba untuk menengahi pembebasannya. "Kami mencoba untuk mendapatkan dia dengan selamat," kata Gubernur Provinsi Herat Fazelullah Wahidi seperti dikutip.
Pastor Alexis Prem Kumar adalah direktur Jesuit Refugee Service (JRS) bagian Afghanistan. JRS merupakan sebuah LSM Katolik internasional yang dijalankan Serikat Yesus. Penculikan Pastor Alexis Prem Kumar membuat Jesuit Refugee Service (JRS) menghentikan operasi di Afghanistan. Pastor Peter Balleis SJ, direktur LSM internasional, mengatakan dia sangat terkejut dengan penculikan itu. Dia menambahkan "doa-doa kami menyertainya, keluarga, dan teman-temannya.”
Pastor Alexis Prem Kumar SJ telah berada di Afghanistan selama empat tahun. Dia berasal dari Devakkottai di distrik Sivaganga, Tamil Nadu. Laki-laki berusia 47 tahun ini anak tertua dari lima bersaudara. Ayahnya Anthony, 77 tahun, saudaranya Albert Manohar dan adiknya Elizabeth telah menyerukan campur tangan negara dan pemerintah pusat untuk pembebasannya.
Pastor Alexis Prem Kumar SJ ditahbiskan menjadi pastor pada tahun 2000. Sebelumnya dia menghabiskan waktu tujuh tahun dengan JRS di Tamil Nadu. Dia bekerja di antara pengungsi Sri Lanka di negara bagian itu.
Pastor Victor Edwin SJ juga menyebtukan,"di desa Puthupur dia memimpin kampanye melawan diskriminasi dalit yang tidak diizinkan untuk mengambil air dari sumur desa. Di Puthuputhur, berita penculikannya mengejutkan masyarakat dalit yang telah merencanakan untuk mengajukan petisi kepada pemerintah mencari upaya untuk menyelamatkannya.” (asianews.it)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...