Paus Fransiskus: Menyesalkan Perilaku Aborsi di Dunia
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus menggambarkan aborsi sebagai sesuatu yang mengerikan melihat nasib anak-anak yang dihilangkan nyawanya dan menyesalkan budaya menyiayiakan di dunia, di mana manusia banyak yang dibuang, dalam pesannya kepada para diplomat pada Senin (13/1).
Fransiskus menekankan bahwa perdamaian terancam oleh penolakan martabat manusia, apakah itu dalam bentuk mengabaikan anak-anak yang lapar, menggugurkan mereka, atau bahkan menjualnya.
Paus Fransiskus sebelumnya telah berbicara menentang aborsi, karena kehidupan di setiap tahap adalah suci. Dalam karya besar pertamanya yang ditulis tahun lalu, Eksortasi Apostolik Fransiskus menyerukan untuk melindungi bayi yang belum lahir, yang digambarkan sebagai anak manusia yang paling tidak berdaya dan tidak bersalah di antara kita.
Gereja Katolik Roma telah melihat serangan baik verbal dan fisik oleh kelompok-kelompok feminis yang menentang sikap pro-life gereja. Pada Desember lalu, kelompok Femen sebelum Natal mendatangi sebuah gereja Katolik di Cologne, Jerman, dengan melakukan aksi topless mengekspos dirinya di atas altar dengan kata-kata Akulah Allah tertulis di tubuhnya.
Ini menyusul insiden pada bulan November di Argentina, di mana kelompok pro-aborsi membakar patung Paus Fransiskus di depan Katedral Katolik, menuntut kasus pelecehan seksual yang dilakukan anggota gereja.
Senin (13/1) Pemimpin Gereja Katolik Roma juga menyoroti eksploitasi rakus sumber daya lingkungan sebagai ancaman utama yang lain untuk perdamaian, dan mengatakan bahwa penting untuk mengejar kebijakan yang menghormati planet ini, ia menyebutnya planet ini rumah kita bersama.
Saya ingat pepatah populer, Tuhan selalu mengampuni dan memaafkan kita. Tetapi, ketika alam-ciptaan- dianiaya, Dia tidak pernah mengampuni! ' Kami juga telah menyaksikan dampak kemarahan dari alam yang berdampak buruk dari beberapa bencana alam yang baru-baru ini terjadi," kata Fransiskus, mengingat dampak buruk dari topan Haiyan di Filipina dan Asia Tenggara, yang menewaskan lebih dari 6.000 orang . (christianpost.com)
Editor : Bayu Probo
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...