Paus Fransiskus Temui Para Korban Kejahatan Seksual
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus mengatakan kepada korban kejahatan seksual bahwa para pastor Katolik Roma yang menjadi pelaku kejahatan seksual harus menyesali dan memperbaiki perilakunya atas kejahatan yang dilakukannya.
"Untuk beberapa waktu sekarang saya merasakan dalam kedalaman hatiku dan penderitaan," katanya dalam dalam khotbah Misa privat dengan para korban kejahatan seksual yang kini sudah dewasa pada Senin (7/7).
"Begitu banyak waktu yang tersembunyi, disamarkan dengan keterlibatan yang tidak dapat dijelaskan sampai seseorang menyadari bahwa Yesus sedang mencari (mereka)."
Enam korban, masing-masing dua orang dari Irlandia, Inggris dan Jerman, menghadiri misa privat pagi di kediaman Paus di Vatikan dan bertemu dengannya setelah itu, menurut orang-orang yang mengorganisir pertemuan tersebut.
Paus Fransiskus mengatakan dia tidak akan mentolerir pelaku dan uskup-uskup akan bertanggung jawab jika melindungi para pelaku kejahatan seksual.
"Di hadapan Allah dan umat-Nya saya mengungkapkan kesedihan saya atas dosa-dosa dan kejahatan berat pelecehan seksual yang dilakukan terhadap para pastor kepadamu. Dan saya dengan rendah hati meminta maaf," katanya.
Skandal kejahatan seksual telah menghantui Gereja Katolik selama lebih dari dua dekade tetapi menjadi isu utama di Amerika Serikat sekitar 10 tahun yang lalu. Sejak itu kejahatan seksual telah membekas atas gereja-gereja lokal di Irlandia, Jerman, Belgia, Belanda, dan sejumlah negara lain sehingga sangat mencoreng citra Gereja.
Pertemuan itu tertutup untuk media, namun juru bicara Vatikan, yang turut serya mengatakan hal itu sangat intens dan berkelanjutan.
"Itu jelas bukan acara untuk umum. Itu adalah pertemuan rohani yang sangat mendalam dengan seorang pastor, seorang bapa, yang mencoba untuk memahami secara mendalam apa yang terjadi," kata Pastor Federico Lombardi.
Nama-nama dan usia korban tidak dirilis tapi mereka diyakini berusia 30-an dan 40-an, menurut orang-orang yang membantu mengatur pertemuan itu.
Kelompok korban telah menekan Vatikan supaya menahan uskup penanggung jawab jika mereka menutupi kejahatan. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...