PBB: Israel Dalang Serangan Sekolah PBB di Gaza
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (27/4) menyalahkan tentara Israel atas tujuh serangan terhadap sekolah badan dunia itu di Gaza, yang digunakan sebagai tempat penampungan selama perang 2014.
“Saya menyesalkan kenyataan bahwa sedikit-dikitnya 44 warga Palestina tewas akibat tindakan Israel dan setidak-tidaknya 227 terluka di tempat Perserikatan Bangsa-bangsa, yang digunakan sebagai penampungan darurat,” kata Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon dalam surat kepada Dewan Keamanan.
“Titik paling berat adalah bahwa harapan dan kepercayaan mereka untuk perlindungan dan mencari tempat tinggal di sana ditolak,” tambah Ban.
Pemimpin badan dunia itu berjanji tidak menyia-nyiakan upaya untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu tidak terulang.
Dewan penyelidik menyelisik serangan terhadap sekolah yang dikelola badan pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa UNRWA sejak 8 Juli hingga 26 Agustus tahun lalu, tapi juga menjelaskan penemuan senjata di tiga sekolah.
Sekolah tersebut kosong pada saat itu, tapi Ban mencatat kenyataan bahwa tempat tersebut digunakan oleh yang terlibat dalam perang untuk menyimpan persenjataan dan, dalam dua perkara, mungkin dijadikan tempat untuk melancarkan tembakan, tidak dapat diterima.
Israel berulang kali menyatakan pejuang Hamas menggunakan warga sebagai perisai dan tempat Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai sarana penyimpanan senjata selama perang 50 hari itu.
Saat menanggapi laporan itu, kementerian luar negeri Israel menyatakan penyelidikan pidana sudah dilancarkan terhadap pihak yang terkait dengan serangan terhadap tempat penampungan tersebut.
“Israel melakukan setiap usaha untuk menghindari kerusakan tempat rawan dalam menghadapi kelompok teroris, yang bertekad tidak hanya menyasar warga Israel, tapi juga menggunakan warga Palestina dan sarana Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai tameng untuk kegiatan mereka,” kata juru bicara kementerian luar negeri Emmanuel Nahason.
Perang Gaza berakhir dengan gencatan senjata ditengahi Mesir setelah sekitar 2.200 Palestina, kebanyakan warga, dan 73 orang Israel, sebagian besar tentara, tewas.
Ban menyeru Israel dan Palestina kembali ke perundingan dan memilih perdamaian daripada kematian, kehancuran dan penderitaan, yang mewarnai sengketa mereka untuk waktu sangat lama. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...