PBB: Penduduk Kota Homs Mulai Diungsikan dalam Jeda Kemanusiaan
HOMS, SATUHARAPAN.COM - 83 orang telah diungsikan dari Kota Homs, Suriah, dalam jeda kemanusiaan tiga hari yang telah disepakati antara pihak-pihak yang terlibat konflik, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, dikonfirmasi pada hari Jumat (7/2).
"Saya telah diminta sebelumnya, untuk memastikan apakah warga sipil bisa meninggalkan Kota Tua Homs di Suriah. PBB dapat mengkonfirmasi bahwa 83 orang dievakuasi dari Old Homs City hari ini. Para wanita, anak-anak dan orang tua telah dikirim ke tempat-tempat yang mereka pilih, dengan dikawal oleh PBB dan staf Bulan Sabit Merah Suriah," demikian dijelakan oleh Farhan Haq.
Kantor untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB mengeluarkan pernyataan sebelumnya "menyambut laporan bahwa kesepakatan telah dicapai yang diizinkan untuk evakuasi."
Menurut laporan media, pertempuran telah efektif berhenti di Homs dan warga sipil yang terperangkap di daerah yang dikuasai pemberontak sedang dievakuasi.
Kegiatan hari ini adalah bagian pertama dari 2.500 warga Suriah yang terperangkap, dalam situasi perang di Kota Tua Homs, tanpa bantuan selama hampir dua tahun terakhir. Mereka yang dievakuasi hari ini adalah hasil kesepakatan tiga hari yang memungkinkan orang keluar. PBB menyerukan akses langsung ke hampir 1,6 juta orang di seluruh negeri yang telah tanpa makanan dan obat-obatan selama berbulan-bulan .
"Saya terus menyerukan agar evakuasi yang aman dan sukarela bagii semua warga sipil dan dengan akses penuh untuk pekerja kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang terjebak di Suriah," kata Koordinator Bantuan Darurat PBB Valerie Amos. Amos menyebut operasi hari ini "terobosan dan langkah kecil, tapi penting menuju kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional."
Mereka yang dipindahkan ini adalah bagian sekitar 500 keluarga yang telah menjadi simbol kengerian yang menimpa warga sipil oleh perang saudara. Lebih dari 100.000 orang tewas dan jutaan orang lain diusir dari rumah mereka sejak konflik meletus pada Maret 2011, yakni setelah terjadinya demonstrasi menentang Presiden Bashar al-Assad.
Pihak PBB, sering mengawal konvoi bantuan hanya mampu mendekati sampai beberapa kilometer jauhnya dari warga sipil yang berada dalam pengepungan. PBB telah lama meminta agar pihak yang bertikai memberikan akses kemanusiaan penuh. Tapi, kedua belah pihak menolak, hingga kemarin, dengan apa yang disebut "jeda kemanusiaan" diumumkan untuk Homs. Sementara itu, truk PBB telah siaga selama berminggu-minggu yang hanya 12 kilometer dari kota tua tersebut, siap sedia untuk memberikan bantuan makanan dan obat-obatan.
Amos mengatakan ia tetap dalam kontak dekat dengan tim kemanusiaan yang bekerja dengan pemerintah setempat, perwakilan dari partai-partai dan tokoh masyarakat untuk mengevakuasi lebih banyak warga sipil dan memberikan bantuan dalam beberapa hari ke depan.
Mereka dievakuasi hari ini dibawa ke tempat-tempat pilihan dengan dikawal oleh staf PBB dan Bulan Sabit Merah Suriah. Operasi berjalan lancar, tapi ada laporan terdengar tembakan di tengah hari. (www.un.org)
Editor : Bayu Probo
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...