Pegiat Perempuan Saudi Dihentikan Saat Menyetir
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Pegiat utama dalam kampanye menyetir untuk perempuan dihentikan polisi saat menyetir di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Aziza al-Yousef mengatakan kepada BBC, ia dibawa ke kantor polisi dan diminta menandatangani perjanjian untuk tidak menyetir lagi.
Aziza al-Yousef menyetir bersama rekannya, Eman al-Nafjan, yang mengambil foto itu, dan dalam salah satu foto tampak seorang pengemudi pria mengangkat jempolnya untuk mereka.
Namun, seperti dilaporkan wartawan BBC Sebastian Usher Jumat (29/11), mereka kemudian dihentikan oleh polisi dan diminta menandatangani surat keterangan agar berhenti menyetir.
Dalam pesan Twitter-nya Nafjan mengatakan tidak mau menandatangani. Kedua perempuan itu sudah dibebaskan.
Dua hari sebelum insiden itu, Azzia al-Yousef bertemu Menteri Dalam Negeri Arab Saudi untuk membahas larangan menyetir bagi perempuan di negara itu.
Sejumlah perempuan Arab Saudi memperjuangkan hak untuk menyetir dan menggalang aksi protes dengan mengemudi beramai-ramai pada 26 Oktober lalu.
Menanggapi rencana itu, Kementerian Dalam Negeri lebih dulu memperingatkan setiap orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa akan menghadapi sanksi, walau tidak ada perincian tentang hukumannya.
Sekitar 17.000 orang sempat menandatangani petisi yang meminta perempuan boleh menyetir dan meminta penjelasan mengapa larangan masih dipertahankan.
Namun, awal Oktober, sekitar 100 ulama konservatif bertemu Raja guna menentang kampanye yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap negara. (BBC)
Editor : Sotyati
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...