Pemerintah Turki Larang Tato dan Tindik di Sekolah
TURKI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Turki yang berasaskan Islam telah melarang murid membuat tato atau tindik untuk pelajar, sebuah peraturan yang dikecam oleh lawan politik dengan alasan menindas dan sebuah aturan yang tidak dapat dilaksanakan.
Sementara itu, tato tidak disukai oleh kalangan konservatif dalam masyarakat Turki yang beragam. Padahal, kalangan muda di Turki sangat modis apalagi di wilayah perkotaan sekuler, termasuk remaja usia sekolah.
Aturan tersebut adalah aturan terbaru yang sangat kontroversial yang diambil oleh pemerintah dalam pendidikan, setelah mengizinkan anak perempuan untuk mengenakan jilbab di sekolah menengah setelah seorang kritikus Turki mengatakan bahwa prinsip sekuler Turki saat ini telah terkikis.
Larangan yang diterbitkan dalam lembaran negara resmiTurki pada Sabtu (28/9) dan dilaporkan oleh media lokal Sunday juga melarang pelajar untuk mewarnai rambut, make-up, serta kumis dan jenggot untuk anak laki-laki.
Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa (AKP) yang didirikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional di Turki. Upaya ini dilihat oleh lawan politik sebagai upaya untuk Islamisasi negara tersebut.
Kepala Persatuan Pendidikan Egitim Is Veli Demir mengecam tindakan tersebut sebagai hal yang tidak mungkin dilakukan mengingat bahwa tato tidak bisa dihapus seperti sepotong pakaian.
“Apakah mereka akan menguliti diri mereka sendiri?” tanyanya, seperti yang dikutip oleh media online Radikal.
“Apa yang akan terjadi kepada mereka (murid) yang telah memiliki tato. Ini bukan keputusan di mana masyarakat akan memutuskan untuk melakukannya. Ini adalah keputusan yang diambil tanpa pemikiran yang cermat,” kata dia menambahkan.
Ismail Koncuk, kepala serikat pendidikan besar lainnya Egitim Sen, lebih mendukung langkah yang diambil oleh pemerintah dengan mengatakan bahwa anak-anak yang telah memiliki tato tidak perlu operasi.
“Akan ada kebingungan kapan kebijakan mengenai tato tersebut akan dilakukan,” kata dia. “Saya percaya bahwa dalam masalah ini sekolah akan mengambil inisiatif dan membantu para siswa.”
Erdogan menjelaskan kebenciannya pada tato dengan mengatakan pemain dan calon pemain sepak bola muda untuk menyingkirkan tato pada lengan mereka.
“Apa tato ini? Mengapa Anda membahayakan tubuh Anda?” kata dia kepada Berk Yildiz dari tim Galatasaray.
“Jangan tertipu oleh orang asing. Tuhan melarang, bahkan tato bisa menyebabkan kanker kulit di masa depan,” kata Erdogan. (alarabiya.net)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...