Pencarian MH370 Seperti Menelisir Semut di Lapangan
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Dr. Jules Jaffe, seorang ahli kelautan pada Selasa (7/10) mengatakan salah satu penyebab tidak ditemukannya keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tujuh bulan lalu di Samudra Hindia adalah luasnya lautan.
"Ini seperti menelisir seekor semut di lapangan sepak bola," katanya.
Tujuh bulan setelah pesawat lepas landas, tidak ada jejak penumpang satu pun. Dalam persiapan pencarian, kapal yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan MH370 telah mempersempit daerah pencarian, yaitu sekitar 23.000 mil persegi (60.000 kilometer persegi).
Perwakilan Biro Keselamatan Transportasi Australia mengatakan, "kompleksitas pencarian tidak dapat diremehkan."
Ia melaporkan pihak berwenang perlu memetakan medan bawah laut. Pemetaan ini diperlukan karena kedalaman dan kontur daerah dasar laut sebagian besar tidak diketahui sebelumnya, bahkan dalam banyak hal, ilmuwan lebih tahu banyak tentang bulan daripada tentang dasar laut.
Jaffe mengatakan bahwa menjelajahi dasar laut untuk menemukan pesawat yang hilang sangat tidak mudah.
"Ini soal cara berpikir yang berbeda untuk kasus-kasus di bawah air. Jarak pandang orang di darat bisa mencapai 100 mil. Di laut dalam, jika Anda dapat melihat 100 kaki, itu luar biasa baik," Jaffe menambahkan.
Membuat mesin yang benar-benar bisa sampai ke dasar laut merupakan sebuah tantangan karena semakin ke dalam, tekanan akan semakin tinggi. Untuk menahan tekanan, kendaraan, mesin, dan instrumen harus ringan dan kuat.
“Dan ketika sebuah pesawat hilang di lautan luas, itu telah menunjukkan betapa sedikit yang kita ketahui tentang bumi ini,” katanya. (cnn.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...