Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 12:48 WIB | Minggu, 21 Desember 2014

Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi

Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi
Pentas seni di ruang publik mengangkat kesenian etnik Betawi yang dikolaborasikan dengan alat musik modern disajikan kepada warga Jakarta sebagai bagian dalam rangka pengembangan dan mengenalkan kesenian Betawi sebagai salah satu kebudayaan Ibu Kota Jakarta yang diadakan oleh Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta di acara Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (21/12) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi
Seorang warga asing bersama anaknya saat menikmati grup musik Altajaru yang memainkan musik kesenian Betawi dengan sentuhan Jazz di areal Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi
Sejumlah warga asing saat menikmati sajian musik yang dimainkan oleh grup musik Aljataru dengan musik Betawi bernuansa Jazz di areal Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi
Para musisi yang tergabung dalam grup musik Aljataru saat memainkan musik kesenian Betawi dengan nuansa Jazz yang digelar di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Pentas Seni Ruang Publik Angkat Kesenian Betawi
Dua warga asing saat menikmati alunan musik kesenian Betawi bernuansa Jazz yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dalam rangka mengenalkan kesenian Betawi bagi warga Jakarta yang digelar di ruang publik.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pentas seni kebudayaan Betawi digelar di ruang publik di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (21/12). Pagelaran pentas kesenian yang tujuannya mengenalkan sekaligus pengembangan musik kontemporer etnik Betawi yang disajikan secara modern untuk para warga yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Acara pentas seni di ruang publik sebelumnya sudah berjalan selama tiga bulan yang digelar diberbagai titik ruang terbuka di Jakarta. Proses tiga bulan tersebut termasuk dengan proses seleksi terhadap grup musik yang memang masuk dalam kriteria yang menampilkan warna musik kontemporer etnik.

Menurut salah satu panitia mengatakan ajang pentas seni ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka mengenalkan musik tradisional Betawi yang dimainkan ke dalam alat musik modern.

Rencananya tahun depan ajang ini akan digelar selama satu bulan sekali dengan mengadakan festival pentas seni yang memang lebih mengkhususkan kesenian Betawi yang menjadi salah satu kesenian Kota Jakarta.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home