Pererat Hubungan, Putin Kunjungi Tiongkok

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di kediaman Bocharov Ruchei di Sochi, pada 13 Mei 2014. Putin "mendukung" dari skema de-eskalasi OSCE untuk Ukraina, menurut badan keamanan Eropa kemarin setelah pembicaraan lewat telepon antara pimpinannya, Didier Burkhalter, dan presiden Rusia. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap menuju Tiongkok pada Selasa (20/5) untuk mempererat hubungan kedua negara seiring dengan memburuknya ikatan dengan Barat terkait krisis Ukraina.

Dalam kunjungan dua hari ke Shanghai, Putin dan Xi Jinping akan menjajaki beberapa perjanjian termasuk kesepakatan gas yang penting dengan Moskow di saat Eropa berupaya memutus kebergantungan terhadap minyak dan gas Rusia.

Kedua pemimpin tersebut juga akan ambil bagian dalam sebauh forum keamanan regional dan menjajaki latihan AL bersama di lepas pantai Shanghai di Laut China Timur.

“Dalam menghadapi sanksi, Rusia perlu menunjukkan bahwa mereka tidak terisolasi,” kata Pyotr Topychkanov, analis dari Carnegie Moscow Centre. “Ini akan menjadi tujuan dari kunjungan Putin. Dia ingin menunjukkan bahwa Rusia memiliki sekutu.”

Putin akan datang bersama sebuah delegasi yang terdiri dari para pebisnis dan pimpinan regional dan akan menandatangani sekitar 30 kesepakatan, kata penasihat tinggi luar negeri Yury Ushakov. (AFP)